Terpisah, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengatakan kehadiran wakil bupati amat ditunggu. Sudah waktunya Kabupaten Cirebon berlari. Mengejar ketertinggalan. Menjalin kerjasama yang baik membangun Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Salah satunya adalah ikut terlibat menyelesaikan pandemi Covid-19 yang sudah hampir satu tahun merusak semua sektor. “Yang paling penting amanah dari gubernur adalah menjaga integritas moral yang harus diterapkan,” kata Imron saat dihubungi Radar, kemarin.
Selain itu, lanjut Imron, yang perlu dibenahi adalah dengan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dan bekerja secara profesional. Semua SKPD pun harus optimal, mewujudkan apa yang dicita-citakan bupati dan wakil bupati.“Sinergitas antar bupati dan wakil bupati itulah kuncinya. Sesuai tupoksi dan kewenangan masing-masing. Untuk menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan,” katanya.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik dan Birokrasi Kabupaten Cirebon, Munangwar, mengatakan Ayu wajib berkolaborasi dengan bupati. “E2 (wakil bupati, red) wajib berkolaborasi dengan bupati. Jangan sekali-kali melanggar aturan. Tugas wabup adalah pengawasan pelaksanaan pemerintahan serta pembangunan kemasyarakatan yang harus berdasarkan tata kelola,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Pemkab Cirebon ini, kemarin.
Roda pemerintahan, lanjutnya, harus transparan. Juga akuntabel, efektif, dan efisien. Ia berharap Ayu juga dapat merevitalisasi para ASN dalam pengembangan karir jabatan struktural yang ditempatkan di SKPD agar mengedepankan meritokrasi atau prestasi kinerja yang baik sesuai disiplin ilmu. “Yang tak kalah penting hilangkan sistem diskriminatif dari salah satu almamater tertentu. Jangan merasa dirinya hebat. Hilangkan jual beli jabatan seperti yang sudah terjadi,” tukas Munangwar. (sam/via)