LEMAHWUNGKUK – Pengerukan lumpur Sungai Sukalila yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) sudah berlangsung sekitar 1,5 bulan. Hingga kemarin (15/2), pengerukan masih berlangsung.
Pantauan Radar Cirebon kemarin siang, beko amfibi milik BBWSCC terus bekerja melakukan pengerukan lumpur. Beberapa titik yang masih belum, dikeruk beko. Khususnya di tempat perahu berlabuh, dengan panjang sekitar 200 meter. Bahkan, endapan lumpur terlihat jelas, sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk mengangkat lumpur. Menjelang pukul 12.00, operator amfibi bersiap untuk istirahat.
Di sisi lain, beko darat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon terlihat mengeruk lumpur yang telah kering ke atas truk, lalu mengangkutnya. Curah hujan tinggi membuat lumpur yang sudah diangkat dari sungai, terlihat masih basah.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP), Ir H Agung Sedijono MSi menjelaskan, sampai saat ini masih proses pengerukan lumpur di Sungai Sukalila. Hanya saja, Agung belum bisa memberikan penjelasan panjang lebar karena masih proses pengerukan. Adapun pengerjaan fisik, belum bisa dilakukan karena hingga sekarang masih proses lelang. “Saya sudah koordinasi, hingga sekarang masih proses lelang,” kata Agung.
Namun demikian, alumnus ITB ini berjanji, ketika sudah mulai pengerjaan fisik, dia akan memberitahukannya ke media. Tapi karena belum ada informasi, maka dirinya tidak bisa memberikan penjelasan. “Nanti kalau sudah siap pengerjaannya, Anda akan saya kabari,” ujarnya singkat. (abd)
Masih Proses Lelang, Pengerukan Masih Berlangsung
