Viral, Wisata Lobang Sewu

Viral, Wisata Lobang Sewu
0 Komentar

HAURGEULIS – Diterjang bencana banjir hebat, jalan-jalan di wilayah Kecamatan Haurgeulis rusak berat. Tidak hanya di lokasi terdampak, sejumlah titik ruas jalan raya di pusat kota Kecamatan Haurgeulis juga mengalami kerusakan parah.
Seperti di ruas Jalan Raya Jenderal Achmad Yani. Penuh lubang. Sepanjang sekitar satu kilometer mulai dari kawasan alun-alun, pasar, stasiun Kereta Api sampai depan Polsek Haurgeulis.
Kanan kiri jalan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi Jawa Barat tersebut merupakan area pertokoan, ada hotel, warung, mini market, dan PKL.
Warga setempat, Asmari mengungkapkan, kondisi jalan dengan lebar sekitar 10 meter itu sudah rusak parah sejak sebelum banjir melanda. Kondisinya kini bertambah parah.
Saat terjadi hujan deras, ruas jalan bisa tergenang hingga 20 centimeter. Lubag jalan tidak kelihatan, tertutup air. Saat surut, menjadi licin karena penuh lumpuh. “Ini jalan ramai, akses jalan kendaraan pribadi dan niaga. Lurus ke barat ke Kabupaten Subang,” ujarnya, Rabu (17/2).
Tak hanya warga dan pengguna jalan. Kerusakan Jalan Jenderal Achmad Yani disindir warganet. Melalui meme berupa pamflet Wisata Lobang Sewu. Viral di media sosial.
Dalam pamflet yang tersebar bahkan menyertakan logo Wonderful Indonesia. “Wisata Anyar Lobang Sewu. Rasakan sensasinya. Dibuka untuk umum. Buka setiap hari. Gratis 24 jam. Rasakan sensasi penuh gelombang,” demikian keterangan yang tertulis.
Dinamai begitu karena sepanjang jalur tersebut kini sudah terlalu banyak lobang, sehingga menyulitkan pengendara saat melintas. “Iya, viral di medsos. Mudah-mudahan disindir begitu, perbaikan jalan bisa segera,” kata Nanang, warga lainnya.
Ia mengaku hampir setiap hari melewati jalan tersebut saat berangkat atau pulang kerja. Kondisi kerusakan jalan ini bertambah repot saat hujan, karena pengendaraa harus ekstra hati-hati terutama untuk roda dua.
Sepengetahuannya, Jalan Achmad Yani pernah beberapa kali diperbaiki dengan cara tambal sulam aspal yang berlubang. Namun karena curah hujan cukup tinggi, tambalan lubang itu tak bertahan lama, langsung hancur dan rusak lagi. “Jalan ini memang jalur sibuk. Banyak kendaraan berat lewat. Jalannya masih aspal. Gampang rusak. Mestinya dicor beton biar awet,” ujarnya. (kho)

0 Komentar