Ditambah, ASIA didukung oleh aplikasi canggih. Yang bisa menelusuri informasi dari internet –yang tidak bisa dilakukan oleh orang awam. Aplikasi itu, hanya dimiliki oleh orang tertentu. Sederhananya, apa yang bisa diperbuat oleh aplikasi akan ditindaklanjut di lapangan. Informasi sekecil apapun.
ASIA punya orang-orang khusus. Memiliki seluruh jaringan di Indonesia. Bahkan hingga ke luar negeri. Jujun mencontohkan, salah satu yang pernah dilakukan untuk menelusuri kasus perselingkuhan adalah dengan menyamar.
Tim dari ASIA, menyamar sebagai seorang laki-laki yang berusaha menggoda cewek yang dicurigai oleh pelapor tadi. Tentunya, itu diawali dengan membuat akun di media sosial atau aplikasi pertemanan/perjodohan. “Karena kami juga menyelidiki wanita (yang diduga selingkuh dengan suami pelapor, red) itu siapa,” terangnya.
Sampai sejauh tim tersebut mendapatkan data otentik. Salah satunya, menemukan di mana tempat laki-laki yang dicurigai oleh istri itu bertemu dengan wanita lain. Sampai tahap itu, tim akan memotret aktivitas keduanya. Bahkan memvideo apa saja yang mereka lakukan. Sejauh apa? Sebisanya. Jika itu masih dalam jangkauan. Dilakukan sebagai bukti. “Kami akan mendapatkan momentum ketika mereka berdua. Mungkin lagi makan di hotel atau dalam kegiatan apapun,” imbuhnya.
Jika sudah memperoleh bukti dan pertemuan-pertemuan itu, tim akan melapor kepada klien. Memberitahu kalau suaminya ada di tempat dan aktivitas bersama wanita yang dimaksud. Termasuk menanyakan kepada klien, apa yang diinginkan dia. Apakah ingin datang ke tempat itu untuk melihat dan menyaksikan secara langsung. Atau hanya sebatas meminta tim untuk mengambil foto dan video sebagai bukti.
“Jika ibu mau datang dan sampai di lokasi terjadi keributan, kami pergi,” katanya. Karena dirasa tugas yang diharapkan oleh klien telah terpenuhi. Sehingga untuk urusan selanjutnya terserah klien. Termasuk ketika suami yang dimaksud dan wanita yang diduga selingkuhannya ada dalam satu hotel. Tim dari ASIA berani memastikan kalau si laki-laki sedang ada di hotel dan bersama wanita tersebut.
Dalam posisi itu, tim juga menyarankan. Jika ingin menemui langsung suaminya dalam kamar hotel, disarankan tidak sendiri. Bisa mengajak pihak saudara dari laki-laki itu. Atau bisa mengajak pihak sekuriti hotel. “Kadang-kadang mereka minta didampingi ketua RT setempat (lokasi hotel itu, red),” jelasnya. Sampai akhirnya pihak hotel atau RT setempat menjadi mediator. Untuk menghindari keributan.