DPRD Minta Pemprov Jabar Turun Tangan

0 Komentar

CIREBON – Belum tuntasnya pembahasan nilai kompensasi air PDAM oleh Pemkot Cirebon kepada Pemkab Kuningan, membuat prihatin wakil rakyat. Bahkan, para wakil rakyat mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat turun tangan memutuskan kebuntuan yang terjadi saat ini.
Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah SSos mendesak kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk turun langsung membantu menyelesaikan persoalan kompensasi air PDAM dari Pemkot Cirebon kepada Pemkab Kuningan. Menurut pria yang akrab disapa Andru itu, meski Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah membuat kajian besaran kenaikan kompensasi air sebesar Rp206 per meter kubik, namun dengan ngototnya Pemkab Kuningan meminta kenaikan hingga Rp500 per meter kubik, sudah selayaknya Pemprov Jabar turun tangan, membantu menyelesiaikan persoalan tersebut.
“Sekarang masih belum ada titik temu. Untuk itu, dalam situasi seperti ini, maka sudah sepatutnya Pemprov Jabar turun tangan memecah kebuntuan,” tegasnya kepada Radar Cirebon usai rapat paripurna DPRD Kota Cirebon, kemarin (24/2).
Persoalan ini, kata politisi Partai Demokrat tersebut, menyangkut hajat hidup orang banyak. Sehingga, dibutuhkan kearifan dan kedewasaan semua pihak. Khususnya Pemkab Kuningan. Ketika hasil kajian BPKP menyebutkan angka Rp206 per meter kubik, sebenarnya itu bisa menjadi acuan. Namun, dirinya memahami, Pemkab Kuningan merasa kecolongan karena sembilan tahun tidak ada peninjauan kembali besaran kompensasi. Padahal per tiga tahun ada evaluasi besaran nilai kompensasi tersebut.
Namun, dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, di tengah daya beli masyarakat menurun, Pemkab Kuningan hendaknya bisa memahami apa yang dialami Kota Cirebon. “Kuncinya sih, Pemprov Jabar bisa menjembatani, atau membantu menentukan besaran nilai kompensasi air PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon kepada Pemkab Kuningan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi, melakukan simulasi nilai kompensasi. Dalam simulasinya, jika Pemkot Cirebon memenuhi kenaikan nilai kompensasi kepada Pemkab Kuningan sebesar Rp500 per meter kubik, kalau dipaksakan di angka itu, maka laba PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon adalah nol rupiah. “Tidak ada laba kalau memang angkanya segitu,” ujar Gus Mul, sapaan Agus Mulyadi.

0 Komentar