Kendati begitu, kata Nadiem, pembelajaran tatap muka di sekolah harus tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) selama penularan Covid-19 belum terkendali. “Esensi dari kebijakan ini, dan kenapa tenaga pendidik itu menjadi salah satu yang prioritas adalah, sudah cukup lama anak-anak kita tidak sekolah tatap muka,” ujarnya.
Nadiem menjelaskan, walaupun tatap muka nantinya akan dilakukan, namun belum seratus persen dapat dijalankan secara langsung seperti biasa. Bisa jadi, akan ada peraturan masuk sekolah tatap muka dilakukan sebanyak 2 kali atau 3 kali dalam satu pekan. “Mungkin bukan 100 persen kapasitas tapi paling tidak masuk dua kali seminggu, tiga kali seminggu, atau dengan sistem rotasi. Karena protokol kesehatan masih harus dijaga,” jelasnya.
Nadiem berharap, vaksinasi ini menjadi angin segar bagi guru dan tenaga kependidikan. Sebab, kata dia, vaksin ini telah ditunggu oleh dunia pendidikan. “Selama ini guru sudah menunggu sekali untuk kesempatan untuk bisa mengakselerasi melakukan proses tatap muka banyak yang sudah kangen dengan para muridnya, banyak yang juga mengalami berbagai tantangan di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi menyatakan bahwa para GTK antusias mengikuti program vaksinasi yang digelar Kemendikbud. “Para guru menganggap vaksinisasi Covid-19 aman. Sekaligus mempertegas bahwa dari kalangan guru atau tenaga kependidikan tidak ada tendensi untuk melakukan penolakan pemberian vaksin,” kata Unifah.
Unifah juga menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Sebab, program ini membuktikan adanya perhatian kesehatan yang serius terhadap dunia pendidikan.
“Terima kasih tentunya saya sampaikan kepada Presiden Joko Widodo yang sungguh-sungguh meletakkan bahwa kalangan pendidikan itu menjadi bagian prioritas. Juga terima kasih kepada Menkes dan Mendikbud, serta kawan-kawan kepala daerah,” tutupnya.
Dapat disampaikan, program vaksinasi Covid-19 sudah memasuki tahap kedua dengan menyasar pada kalangan pelayan publik dan lansia. Sekitar 17 juta pelayan publik seperti guru, TNI, dan Polri siap divaksinasi pada tahap ke dua ini. Tercatat, sudah lebih dari 21 juta warga negara lanjut usia di atas 60 tahun juga mulai mendapatkan vaksinasi dosis pertama di tahap ini. (der/fin)