MASIHKAH ingat tagline The Gate of Secret untuk Kota Cirebon, yang tercantum pada Surat Keputusan (SK) Wali Kota Cirebon No 430/Kep.-DKOKP/2019. Tagline yang dibuat untuk branding Kota Cirebon. Kota Wali yang kaya sejarah masa lalu. Kota pesisir yang potensial menjadi destinasi wisata unggulan. Kota Pusaka karena memiliki seni budaya dan banguan cagar budaya yang adiluhung.
Namun sayang, perlidungan terhadap benda cagar budaya (BCB) di Kota Cirebon hanya isapan jempol belaka. Buktinya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang BCB yang sudah lama diperjuangan mentah di tengah jalan. Raperda tersebut dicabut dari pembahasan DPRD. Payung hukum BCB tinggal bersandar pada aturan yang sudah usang. Yakni, SK Walikota Nomor 19 Tahun 2001.
Satu dari sekian BCB yang lenyap adalah mesin pompa Riol Ade Irma Suryani. Salah satu benda yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya itu raib. Tak ada yang mengetahui secara pasti bagaimana mesin pompa yang berada di Jalan Yos Sudarso tersebut bisa hilang.
Hilangnya benda bersejarah tersebut membuat banyak pihak kecewa. Sekaligus mempertanyakan keseriusan pemerintah, dalam mengelola cagar budaya.
Sejarawan Cirebon, Mustaqim Asteja membeberkan, mesin pompa buatan Crossley Brother Ltd, sebuah perusahaan manufaktur yang berbasis di Manchester Inggris tersebut mempunyai arti yang cukup penting bagi sejarah Kota Cirebon.
Sebab, mesin tersebut erat kaitanya dengan pembangunan Cirebon sebagai Kota Gemeente oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda.
Pada tahun 1906, Hindia Belanda menetapkan Cirebon sebagai Gemeente atau daerah otonomi (Kotapraja). Status Gemeente memberikan otonomi lebih luas untuk membangun dan menata kota lebih mandiri. Pembangunan Kota Cirebon pun semakin masif.
Mustaqim menuturkan, Pemerintah Hindia Belanba telah memikirkan sistem saluran air di Kota Cirebon dengan sangat baik. Bukti kesungguhan Hindia Belanda adalah membangun saluran air bawah tanah (Riol) yang terdapat di 10 titik. Riol membentuk jaringan hingga berakhir di kolam oksidasi Kesenden dan kolam oksidasi Taman Ade Irma.
“Dulu Cirebon dikenal jorok dan kumuh. Karena benteng yang berada di kawasan Kebumen meledak dan reruntuhanya menutup sebagian Kali Bacin,” tuturnya.