PEMBANGUNAN Stadion Watubelah terseok-seok. Tak pernah tuntas. Sudah satu dekade mega proyek pelat merah itu menghiasi wajah Ibukota Sumber. Sepanjang waktu itu, baru enam tahap proses pembangunan. Jauh dari kata maksimal.
Jika dihitung, baru 35 persen progresnya. Waktunya masih panjang. Terakhir, pembangunan digelar 2019 lalu, yang menghabiskan anggaran Rp76 miliar lebih. Sumbernya, dari dua mata anggaran. Pemprov Jabar Rp50 miliar, setelah dilelang menjadi Rp44.675.403.000. Kemudian APBD Kabupaten Cirebon Rp35 miliar, setelah dilelang menjadi Rp32.776.667. Sayangnya, sarana olahraga dengan kapasitas 16.062 ribu penonton itu masih kekurangan anggaran.
Butuh Rp650 miliar lagi menuntaskan mega proyek tersebut. Sementara slot di tahun 2020 zonk. Pun di tahun 2021. Seperti diketahui, perencanaan pembangunan Stadion Watubelah dimulai tahun 2011 dengan menyusun DED master plan.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cirebon A Sukma Nugraha SH MM melalui Kabid Bangunan dan Gedung, Djulkifli ST MSi mengatakan anggaran untuk stadion ini sejak tahun 2012 hingga 2019 sudah mencapai Rp251 miliar.
Namun, support anggaran untuk pembangunan di tahun 2020 tidak diakomodir. Ditambah, pandemi Covid-19, makin merana hingga kini. “Kondisi itu memang sangat mengkhawatirkan di tengah masyarakat yang kesannya pembangunan sport center mangkrak. Padahal, bukan mangkrak. Tapi keterbatasan anggaran,” kata Djulkifli, kepada Radar, Kamis lalu (25/2).
Ia menyampaikan, pembangunan tahap VI di tahun 2019 untuk lanjutan pekerjaan di tribun barat, timur. Juga pelapisan tribun utara dan selatan. Itu belum 100 persen. Hanya lantai dasar saja. Tidak termasuk atas. Selain itu, anggaran Rp76 miliar juga digunakan di bagian landscape dan pemagaran.
Berikutnya adalah ground water tank, dan water tank.
“Pemagaran sendiri dilakukan untuk mengisolasi bangunan dari orang-orang tidak bertanggungjawab,” kata Djulkifli didampingi Kabid Bina Teknik, Yayat Selamet Riyadi SAP.
Ia mengaku tiap tahun selalu mengusulkan pembangunan lanjutan ke pemerintah provinsi sebesar Rp500 miliar. Pun di tahun ini. Hanya saja belum ada jawaban. Termasuk nanti di 2022. “Nanti pembangunan lanjutan itu salah satu peruntukannya pemasangan DOM atau penutup tribun,” tuturnya.
Lebih lanjut, Yayat mengungkapkan, luas lahan yang digunakan Sport Center Watubelah 9,85 hektare dengan luas tapak bangunan 20.200 M2. Sementara luas lantai efektif (tiga lantai, red) 44.620 M2. Sayangnya, luas lahan parkir untuk sport center masih terbatas. Secara hitungan membutuhkan lahan 11,42 hektare. “Kapasitas lahan parkir yang tersedia dari data secara umum, untuk mobil bus 30 unit, minimum bus 505 unit, motor 306 unit. Sementara jika dikonversi hanya untuk 4.132 penonton. Kalau dilihat dari kapasitas penonton, maka lahan yang dibutuhkan 11,42 hektare,” paparnya.