Terpisah, Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi mengatakan vaksinasi di lingkungan Polresta Cirebon digelar selama lima hari hingga Jumat (5/3). Hingga hari ketiga, kemarin, terdapat 899 personel yang telah divaksinasi.
Menurut dia, jumlah personel yang terdaftar sebagai penerima vaksin mencapai 1.440 orang. Karenanya, tiap hari ditargetkan vaksinasi diikuti 300 personel. “Ada 43 yang terpaksa ditunda vaksinnya karena tak lolos skrining. Penyebabnya karena tensi darah tinggi, asma, alergi, hamil, dan lainnya,” bebernya.
Masih kata kapolresta, 9 personel tidak diberikan vaksin karena memiliki riwayat penyakit penyerta (komorbid) yang berbahaya apabila divaksinasi. Seperti jantung, ginjal, dan lainnya. Syahduddi berharap vaksinasi Covid-19 bagi seluruh personel Polresta Cirebon dan polsek jajaran dapat selesai tepat waktu sesuai yang ditargetkan, yakni Jumat besok.
HINGGA JUNI, 45 JUTA ORANG DIVAKSIN
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sekitar 45 juta rakyat Indonesia akan mendapatkan vaksin Covid-19 hingga bulan Juni tahun ini. “Kita beruntung sudah bisa melaksanakan vaksinasi. Namun, memang baru sekitar 90 juta dosis vaksin atau 45 juta orang yang bisa divaksinasi sampai dengan Juni mendatang,” ujar Budi di Jakarta, Rabu (3/3).
Ia mengatakan vaksin Covid-19 menjadi komoditi yang menjadi rebutan di seluruh dunia. Banyak negara belum bisa memulai vaksinasi. “Karena belum dapatkan jatah vaksinnya. Australia dan Jepang baru mulai vaksinasi,” imbuhnya.
Budi menyebutkan agar kekebalan masyarakat di Indonesia tercapai, harus ada 70 persen atau 181,5 juta masyarakat yang divaksin. Namun, ketersediaan vaksin menjadi salah satu kendala bagi Indonesia untuk mencapai kekebalan komunitas 70 persen. “Masalah utama yang paling besar adalah ketersediaan vaksinnya. Karena memang sampai di Juni baru ada sekitar 90 juta vaksin. Vaksin baru akan datang dalam jumlah banyak di bulan Juli dan seterusnya,” jelasnya.
Semester kedua tahun ini menjadi tantangan yang cukup berat dalam melakukan vaksinasi. Pada enam bulan pertama, hanya 45 juta. Yang berat semester kedua. “Jadi 181 juta dikurangi 45 juta yang harus disuntik dalam enam bulan. Itu akan masalah karena hitungan saya butuh 2-3 juta per hari,” paparnya.
Agar Indonesia dapat melakukan vaksinasi Covid-19 sebanyak 1-2 juta per hari, pemerintah tidak mungkin melakukannya sendiri. “Pemerintah harus melakukan bersama-sama dengan semua pihak. Termasuk swasta dan startup yang dibidangi anak muda. Ini bukan program eksklusif. Ini program yang inklusif. Harus menjadi gerakan bersama,” tutur Budi.