Benci Produk Asing, tapi Impor Beras

Benci Produk Asing, tapi Impor Beras
PUPUK  SUBSIDI: Petani di Kabupaten Indramayu masih banyak yang belum menikmati pupuk bersubsidi. Petani berharap ada kebijakan pemerintah yang berpihak kepada mereka. UTOYO PRIE ACHDI/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

Sebagaimana diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan impor beras dilakukan untuk menambah cadangan dan mencegah terjadi kondisi terburuk. “Beras hasilnya tahun ini akan baik, tapi biar bagaimana pun pemerintah mesti punya cadangan atau yang disebut iron stock,” ujarnya.
Pun demikian, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud menerangkan, jalan impor tersebut untuk menjaga pasokan beras tetap aman hingga akhir tahun. “Sudah diperhitungkan kebutuhan per bulan kita 2,7 juta ton. Ini untuk menjaga stok yang dipersiapkan sampai dengan akhir tahun beras aman,” katanya.
Adapun alokasi yang diberikan ini bersifat jangka panjang atau hingga akhir tahun 2021. Realisasi impor beras akan diserahkan kepada Bulog dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sesuai dengan stok beras yang dimiliki dan kebutuhan.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari-April 2021 potensi produksi beras akan mencapai 14,54 juta ton, meningkat 26,84 persen dibandingkan produksi beras di Januari-April 2020 yang sekitar 11,46 juta ton. (din/fin)

Laman:

1 2 3
0 Komentar