Pria kelahiran Pematang Siantar itu mengatakan, kalau dia termasuk salah satu yang mendapatkan berkah dari pandemi. Di saat sebagian besar ekonomi masyarakat terpuruk. Doktor Aqua kembali menelurkan dua karya dalam bentuk buku. Menyusul buku pertama yang berjudul: The Power of Silaturahim – Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi.
Sementara judul kedua buku baru itu adalah: Humanisme Silaturahmi Menembus Batas – Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana. Dan: Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial – Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama. Penjualan dua buku itu fantastis. Keuntungannya digunakan untuk keperluan sosial. “Dari buku itu saya sudah memberangkatkan ratusan orang untuk umrah,” terangnya.
Apa kuncinya? “Komunikasi dan silaturahmi,” sambungnya. Ketika melakukan dua hal itu, kata Aqua, jangan memposisikan diri kita lebih dari lawan bicara. Doktor Ilmu Komunikasi alumnus Universitas Padjajaran Bandung tersebut mengingatkan untuk selalu rendah hati. Siapapun lawan bicaranya. “Jangan memandang pangkat atau jabatan. Semua orang itu penting dan bermanfaat,” jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, segala sesuatu harus dijalani dengan ikhlas. Tanpa keterpaksaan. “Silaturahmi itu investasi dunia dan akhirat,” tuturnya. Alumni Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang itu juga memperingatkan agar kita hati-hati jika selalu berada di zona nyaman. “Jangan berhenti untuk bekerja keras,” katanya.
Sementara di Markas Kodim 0620/ Kabupaten Cirebon, Aqua juga memberikan motivasi kepada puluhan anggota TNI AD. “Dunia itu hanya ada tiga hari. Kemarin yang tak akan terulang lagi waktunya, besok yang kita belum tentu menemuinya, dan hari ini waktu kita menabung amalan dengan berbuat baik kepada sesama,” ujarnya.
Menurutnya, kesuksesan itu tidak bisa datang sendiri. Harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh. Kesempatannya pun sama. Semuanya punya kesempatan untuk sukses dan bahagia. “Ada empat kunci hidup bahagia. Yakni jalani, nikmati, syukuri, dan ikhlas. Untungnya, semuanya ada di dalam diri kita, tidak perlu dibeli. Hanya dibutuhkan hati yang bersih,” ujarnya saat membuka paparan materi bertajuk The Power Of Silaturahim.
Dijelaskannya, Tuhan itu maha adil. Memberikan waktu yang sama. Tak mengenal pangkat, jabatan, perwira, atau prajurit. Semua sama. Dalam sehari sama-sama 24 jam. Oleh karena itu, lanjutnya, semua harus bisa memanfaatkan waktu dengan baik untuk berbuat baik dengan sesama.