DUA tokoh nasional bertemu. Meski yang dibahas kedua ketua umum parpol besar ini seputar olahraga dan perekonomian nasional, namun diduga kuat silaturahmi itu juga membahas agenda politik 2024.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Sabtu (13/3). Pertemuan membahas beberapa hal. Menyoal keseriusan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 dan hingga soal pembangunan berkelanjutan serta agenda strategis food estate.
Hasan Nasbi, Founder Cyrus Network menilai pertemuan dua pimpinan partai politik papan atas itu tidak hanya sekadar membicarakan isu olahraga. Tapi konstelasi politik justru menjadi topik utama pada pertemuan tersebut. “Kalau orang politik bertemu tentu tidak mungkin tak bicara politik. Jangankan mereka, kita yang bukan orang politik saja, kadang kalau ketemu ngobrolin politik. Jadi meskipun kita tidak tahu secara detil pembicaraan mereka, tetapi pasti mereka bicara soal politik,” ucapnya melalui keterangan tertulisnya, Minggu (14/3).
Penjajakan awal koalisi untuk Pemilu 2024 kemungkinan juga dibahas dalam pertemuan itu. Kedua ketua umum tengah saling menilai, sejauh mana mereka punya kesamaan pandangan dan gagasan. “Bisa iya, bisa juga tidak. Tetapi kalau persamaan mereka lebih banyak daripada perbedaan, tentu pertemuan-pertemuan seperti ini akan berlanjut. Mengejar sebanyak mungkin persamaan untuk kerja sama di tahun politik 2024 nanti,” ungkapnya.
Walaupun Pilpres masih tiga tahun di depan, tapi bukan hal yang aneh jika gerilya politik sudah dipersiapkan sejak dini, terutama koalisi antarparpol. Terlebih, dengan partai yang memiliki banyak kesamaan.
Senada penilaian Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari. Menurutnya silaturahim politik yang dilakukan Airlangga beberapa waktu terakhir sebagai ajang membicarakan koalisi pada 2024. Hingga saat ini, Ketua Umum Golkar tersebut sudah bertemu dengan tiga ketua umum partai, yakni Surya Paloh (Ketua Umum Nasdem), Suharso Monoarfa (Ketua Umum PPP), dan terakhir Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Jika Airlangga berniat maju Pilpres, Golkar tinggal berkoalisi dengan satu partai menengah untuk mencapai presidential threshold sebesar 20 persen. Sebab, Golkar sudah mengantongi suara sebesar 12,31 persen. “Menarik kalau bertemu (berkoalisi) dengan Nasdem, misalnya. Sebab, dua partai ini kalau berkoalisi bisa maju kontestasi Pilpres 2024,” katanya.