Indonesia, kata Kamhar, sudah pernah merasakan dampak buruk dari tak adanya batas masa jabatan presiden pada Orde Lama dan Orde Baru. Jika dipaksakan untuk terealisasi, itu dapat berpotensi kembali menimbulkan gejolak. “Kami berpandangan tak ada urgensi untuk melakukan amandemen UUD 1945, apalagi jika hanya untuk mengubah batas masa jabatan presiden,” ujarnya.
Berbeda justru dilontarkan mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono. Dia justru sangat setuju amendemen UUD 1945 untuk mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Menurut Arief masa jabatan 10 tahun belum cukup untuk membangun Indonesia. Karenanya dibutuhkan masa jabatan yang ketiga.
“Pak Jokowi harus diberikan kesempatan lagi untuk maju yang ketiga kalinya dan harus kita ubah konstitusinya. Karena sepuluh tahun itu saya pikir enggak cukup bagi dia membangun Indonesia,” kata Arief dalam sebuah video YouTube.
Terlebih, kata Arief, Indonesia masih dilanda Pandemi Covid-19. “Sepanjang sepengetahuan saya, sampai hari ini dan detik ini belum ada yang bisa menggantikan seorang Jokowi menjadi presiden di Indonesia,” tutur Arief.
Selain itu, dia juga menilai jika tiga periode, Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa mencalonkan lagi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. “Amendemen UUD 1945 untuk masa jabatan presiden menjadi tiga periode bagi presiden yang sudah terpilih dua kali. Agar Jokowi dan SBY bisa kembali mencalonkan lagi di Pilpres 2024,” katanya.
Diketahui, Amien Rais mengatakan dirinya menangkap sinyal politik yang mengarah agar Presiden Jokowi kembali terpilih hingga tiga periode. Ada manuver politik yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mengamankan semua lembaga negara, mulai dari DPR, MPR, DPD, maupun lembaga negara lain.
Manuver tersebut, salah satunya terlihat dari keinginan pemerintah menghapus prinsip-prinsip dasar negara yang terkandung dalam Pancasila. Keinginan pemerintah itu juga didukung oleh kekuatan politik dan keuangan yang besar. “Yang lebih penting lagi yang paling berbahaya adalah ada usaha yang betul-betul luar biasa, skenario, dan back up politik serta keuangannya itu,” kata Amien Rais lewat akun YouTube pribadinya, Sabtu malam (13/3).