Acep-Ridho Kompak Rakor SKPD

acep-ridho-rakor
KOMPAK: Bupati dan Wabup duduk berdampingan, dalam acara Rakor bersama SKPD dan para Camat yang dipandu Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar, di Pendopo, Senin (22/3). Foto : Mumuh Muhyiddin/Radar Kuningan
0 Komentar

Tak ketinggalan, pembahasan tentang aset. Dikatakan bupati, perlu adanya kerjasama secara sinergis dengan pihak kecamatan dan desa/kelurahan dalam rangka percepatan proses pensertifikatan. Dalam rakor ini pula dibahas program Revitalisasi Pasar Kepuh. “Revitalisasi Pasar Kepuhakan menjadi pasar rakyat yang aman, nyaman, bersih. Jauh dari kesan kumuh dan ramai dikunjungi,” ujarnya.
Pelaksanaan kegiatan revitalisasi Pasar Kepuh tersebut, kata bupati, merupakan program lanjutan dari revitalisasi pada blok-blok sebelumnya. Tahun anggaran 2021 ini, blok yang akan direvitalisasi adalah blok P, T, U, V dan W. Adapun kondisi eksisting saat ini, yakni Blok T terdapat 65 lokal (los 65).
Sebagai upaya memajukan laju ekonomi di Kuningan, lanjut Acep, telah hadir kegiatan Si BaDU miRakyat (Aplikasi Bank Data Pelaku Usaha Ekonomi Kerakyatan ) UKM Laku, Ekonomi Laju. Kuningan MAJU. Aplikasi Bank Data Merupakan Inovasi Dinas Koperasi, UKM Perdagangan dan Perindustrian Kuningan.
Sehingga dengan adanya Aplikasi Bank Data ini, diharapkan dapat memberikan data yang aktual, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, berfungsi sebagai bahan indikator kemajuan ekonomi, bahan analisa dan pengambilan keputusan yang tepat dan yang sinkron dengan pembangunan lainnya, dan untuk mengetahui omzet per hari seluruh pelaku UKM/IKM se-Kabupaten Kuningan, atau perputaran uang secara real di masyarakat.
Sedangkan untuk persiapan menjelang Ramadan, Bupati Kuningan mengingatkan kepada SKPD terkait harus bisa menjaga stabilitas harga sembilan bahan pokok. Hal ini agar tidak terjadi lonjakan harga yang membuat daya beli masyarakat menurun. “Keamanan dan ketertiban harus selalu dijaga agar masyarakat tenang dalam menjalankan ibadah puasa di masa pandemi sekarang ini, tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah lonjakan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kuningan,” pesan Acep.
Tidak ada keterangan lagi dalam pertemuan itu lantaran kedua pimpinan daerah ini kembali menjalankan aktivitas masing-masing. Hanya saja sempat muncul dari beberapa mahasiswa GMNI yang hendak membentangkan spanduk kritikan kepada pemda, terkait konflik yang terjadi antara bupati dengan wabup.
Seperti diketahui, hubungan Acep dan Ridho mengalami keretakan setelah gelaran mutasi yang digelar pekan lalu. Ketika itu Ridho memboikot mutasi karena usulannya tak diakomodir Acep. Ribuat keduanya meramaikan media massa lokal, bahkan nasional. Acep-Ridho lantas dipertemukan di Jakarta oleh Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono pada Kamis 18 Maret kemudian berlanjut pada Minggu (21/3) di Kuningan. Ono pun mengatakan tak ada lagi masalah antara Acep dan Ridho. (muh)

Laman:

1 2
0 Komentar