*Menggali Potensi Ekonomi dan Perikanan Desa Bandengan dan Citemu (2)

*Menggali Potensi Ekonomi dan Perikanan Desa Bandengan dan Citemu (2)
CIREBON POWER FOR RADAR CIREBON HARAPAN BARU: Aktivitas pedagang di Pasar Ikan Selo Pengantin, Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
0 Komentar

Selo Pengantin adalah kearifan lokal warga setempat. Nama itu pula yang digunakan untuk pasar ikan pertama di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Mengadopsi sungai setempat. Sebagai pemersatu, sekaligus pemberdaya ekonomi dan perikanan nelayan.
YUDA SANJAYA, Cirebon
DULUNYA sungai ini berkelok-kelok. Lahan yang sekarang digunakan untuk pasar ikan, belum ada. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) juga masih berlokasi di tepi Jalan Utama Pantura Cirebon.
Sungai yang mengarah ke muara Desa Bandengan dulu bernama Sikempar. Kemudian pemerintah melakukan normalisasi. Sekaligus diluruskan. Tidak berbelok-belok lagi.
Tanah timbul juga membuat daratan baru. Hingga ke lokasi yang saat ini dijadikan TPI. Yang lahannya milik Desa Citemu, persis di tepi sungai tersebut.
Warga setempat, Sartoni mengungkapkan, tahun 1987 sungai ini sudah dinamai Selo Pengantin. TPI tadinya di pinggir jalan pantura kemudian dipindah ke areal yang sekarang menjadi pemakaman. Lalu dipindah lagi dan dibangun tahun 2004 atas usulan nelayan.
Nama Selo Pengantin sendiri diduga karena kondisi sungai membelah kedua desa. Namun, tertap menjadi simbol persatuan karena keberadaannya berdampingan.
“Jadi tadinya di area ini laut. Ini belum ada,” kata Sartoni, kepada Radar Cirebon, di sela launching Pasar Ikan Selo Pengantin, belum lama ini.
TPI Bandengan dibangun tahun 2004. Dibangun di atas lahan tukar guling, karena nelayan mengeluh lokasinya terlalu jauh untuk bongkar muatan dan lelang ikan.
Tahun 2014, TPI ini kembali dibangun. Tetapi, bangunan TPI yang representatif saja rupanya tetap tidak cukup. Nelayan tetap sulit lelang karena terbentur dengan tengkulak. Kalau dirata-rata mereka punya utang sampai Rp20 jutaan/orang.
Utang itu menggunung karena berbagai keperluan. Mulai dari biaya melaut, sampai menutupi agar dapur tetap ngebul selama panceklik. Belum lagi kebutuhan anak sekolah dan hal darurat lainnya.
Melihat kondisi itu, Forum Aspirasi Nelayan (FAN) Kecamatan Mundu kemudian mengajukan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon agar TPI dapat dimanfaatkan. Tetapi tidak dalam bentuk pelelangan ikan.
Kemudian, diputuskanlah untuk membuat pasar ikan. Terinspirasi TPI di Desa Karangreja, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon. Anak-anak muda dari dua desa itu bergerak dan menyatukan pemikiran. Tujuannya, agar ada aktivitas ekonomi di situ.

0 Komentar