CIREBON– Waspada! Modus pelaku begal makin aneh. Seperti terjadi di Jalan Baru, Dusun 2, Desa Cisaat, Kecamatan Dukupuntang, Kamis (1/4). Pelakunya menyamar sebagai teman dekat korban. Perempuan berinisial AL (19) mengajak korban berduaan di tempat gelap. Ujung-ujungnya dibegal.
Otak kejahatan begal ini adalah DR (26) yang saat ini masih DPO. Korbannya bernama Egi (23) warga Desa Cisaat, Kecamatan Dukupuntang. Ceritanya, Egi pernah pacaran dengan keponakan DR bernama Risna. Rupanya akun Facebook Risna dibajak oleh DR. Ia kemudian melakukan komunikasi atau chat dengan Egi. Seolah-olah itu Risna. Mengajak ketemuan untuk memperbaiki hubungan mereka.
Untuk memuluskan aksi itu, perempuan berinisial AL itu yang dijadikan umpan. “Pelaku inisial AL lalu mengajak komunikasi dengan Egi. Kemudian ngajak ketemuan. AL mengaku sebagai Risna yang tak lain adalah mantan pacar Egi. Korban Egi sendiri percaya, lewat chat FB, dia mengira yang melakukan komunikasi dengannya itu Risna,” terang Plt Waka Polresta Cirebon Kompol Purnama didampingi oleh Kasat Reskrim Kompol Rina Purwitasari, kemarin.
Akhirnya AL berhasil mengajak Egi untuk bertemu di pinggir jalan dan mengajak jalan-jalan ke Sumber. Dia menggunakan masker dan pakaian rapat. Sehingga Egi tidak mengenali AL. Terlebih AL yang saat itu terkesan buru-buru bonceng ke motor korban. Jadi korban tidak memperhatikannya.
Ternyata saat sampai di jalur yang sepi, AL meminta untuk berhenti. Korban yang tidak menaruh curiga pun menuruti kemauan AL. Saat mereka berhenti, tiba-tiba datanglah empat pelaku. Berinisial FH (20), NR (30), AS (25) dan DR (26). “Para pelaku tiba-tiba membacokkan celurit ke punggung korban. Saat korban jatuh pun masih dipukuli. Mereka kemudian meminta kunci motor dan ponsel korban,” jelas Kompol Purnama.
Korban bahkan diikat ke pohon di lokasi kejadian dengan menggunakan tali sepatu. Motor dan ponselnya diambil. Tapi DR yang melihat itu merasa iba. Sebelum pelaku pergi, ia melepaskan ikatan tersebut dan menyuruh Egi melarikan diri. Korban kemudian ke puskesmas terdekat guna mendapatkan pengobatan medis dan menghubungi keluarganya dan aparat desa.
Aparat desa langsung menghubungi Polsek Dukupuntang. “Kami dapat kabar itu langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Siang hari, baru korban melaporkan ke Polsek Dukupuntang,” tandasnya. Dari pemeriksaan saksi dan barang bukti, kemudian mengarah ke identitas tersangka.