Masyarakat Desa Lobener Lor Kecamatan Jatibarang tetap mempertahankan adat dan tradisi baritan. Setiap menjelang panen raya. Jumat (9/4) kemarin, jalan desa dipenuhi warga yang menggelar doa bersama. Bagaimana suasananya?
ANANG SYAHRONI, Jatibarang
WAKTU menunjukkan pukul 15.30 WIB. Di Perempatan jalan Desa Lobener Lor sudah dipenuhi warga. Ternyata, mereka akan menggelar tradisi baritan. Yakni acara adat desa berupa doa dan zikir bersama setiap menjelang panen raya. Masyarakat yang datang duduk bersama lesehan di sepanjang jalan. Selanjutnya, berdoa bersama dipimpin tokoh agama.
Sebelum acara dimulai, masyarakat yang datang diberikan masker untuk dipakai. Tempat dudukpun diatur, agar ada jarak. Maklaum, saat ini masih masa pendemi Covid-19.
Mereka berdoa bersama. Mendoakan keselamatan bagi masyarakat desa agar terhindar dari berbagai wabah, termasuk mendoakan agar wabah corona cepat berlalu, serta mendoakan hasil penen berlimpah.
Kuwu Lobener Lor, Mahpudin SH mengatakan pelaksanaan upacara adat desa baritan telah menjadi adat yang turun-temurun digelar masyarakat desa. “Pelaksanaannya dilakukan setiap tahun sekali saat jelang masa panen raya awal tahun, yang tempatnya harus di persimpangan atau perempatan jalan desa,” katanya.
Intinya, lanjut Mahpudin, masyarakat memanjatkan doa bersama, mendoakan masyarakat desa terhindar dari segala musibah dan bahaya, dan hasil sawah yang sebentar lagi dipanen terhindar serangan hama dan penyakit. “Masyarakat berdoa agar hasil panennya melimpah,” tandasnya.
Menurut Mahpudin, baritan menjadi upacara adat sebagai sarana tolak bala bagi masyarakat desa. Melalui kegiatan doa bersama mereka yakin akan selalu dilindungi Allah SWT dari berbagai macam bahaya. Sekaligus sebagai sarana permohonan agar selalu dilindungi dan diberikan kelancaran menjalankan aktivitas usahanya.
Karena situasi masih pandemi Covid, kata Mahpudin, pemerintah desa terus mengingatkan kepada masyarakat selalu waspada, terhadap penyebaran wabah virus corona.
“Kami mengajak masyarakat mendukung langkah pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus, dengan mematuhi aturan protokol kesehatan, dengan menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak di setiap beraktivitas,” jelasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Lobener Lor, Suharto mengatakan, upacara adat baritan adalah sarana masyarakat desa mendoakan keselamatan seluruh penduduk desa agar selalu dilindungi saat menjalankan aktivitas pekerjaannya.