CIREBON- Aturan larangan mudik ternyata gak saklek. Bisa kok curi start mudik. Kalau dilakukan sebelum 6 Mei 2021, pasti diloloskan dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Nantinya tepat 6 Mei sampai 17 Mei 2021, barulah aktivitas mudik dilarang total.
Pemerintah memang sudah mengeluarkan larangan Mudik Lebaran 2021. Tapi kebijakan itu diberlakukan hanya waktu tertentu saja. Yakni pada saat Operasi Ketupat dilaksanakan. Yakni mulai dari tanggal 6 Mei sampai 17 Mei 2021. Sebelum tanggal itu, pemudik masih bisa lolos penyekatan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Istiono saat berkunjung ke Gerbang Tol (GT) Palimanan, Kabupaten Cirebon, Rabu siang (14/3). “Kalau ada yang di awal mudik, sebelum tanggal 6 Mei 2021, ya silakan saja. Asal tetap menaati protokol kesehatan Covid-19. Kita sekarang sosialisasikan masyarakat agar tidak mudik. Jadi mulai 6 Mei itu tidak boleh. Karena yang bahaya itu berkumpul bersama-sama, penyebaran Covid-19 bisa meningkat,” ujarnya.
Kedatangan Istiono beserta jajarannya ke Cirebon juga untuk mengecek langsung titik-titik penyekatan. Dalam kesempatan itu, Istiono menyimak penjelasan oleh Kasat Lantas Polresta Cirebon Kompol Ahmat Troy Aprio soal titik-titik mana saja yang disekat saat Operasi Ketupat digelar. Baik jalur utama, jalur alternatif, hingga jalur-jalur tikus.
“Kami ke sini (Cirebon, red) untuk melihat kesiapan titik-titik penyekatan. Kita sudah cek dari Jakarta sampai Cirebon. Karawang dibangun 14 titik pos penyekatan. Dari Jalur utama hingga jalur kecil. Kalau di Cirebon ada 9 titik penyekatan. Satu pos di Gerbang Tol (GT) Palimanan dan 8 arteri, termasuk jalan tikus,” papar Istiono di hadapan awak media.
Dikatakan, semua tempat pos penyekatan dari Jakarta hingga Cirebon sudah siap. Artinya, lanjut Istiono, pihaknya sudah siap menggelar Operasi Ketupat 2021 dengan sasaran utama menghalau pemudik. “Operasi Ketupat 2021 nanti adalah operasi keselamatan yang mengedepankan persuasif, humanis, dan hanya memutar arah. Tujuannya untuk memutuskan penyebaran Covid-19. Waktu terbatas, sasaran terbatas, dengan skala prioritas,” katanya.
Menurutnya, penyekatan kali ini akan lebih ketat dari tahun lalu. Dari evaluasi pelaksanaan penyekatan tahun sebelumnya yang hanya ada 146 titik penyekatan, tahun sekarang ditambah menjadi 333 titik penyekatan. Jumlah itu tersebar dari Lampung hingga Bali. “Tahun ini kita lipat gandakan menjadi 333 titik penyekatan. Yang paling berat dari Jakarta ke Jawa Barat. Jawa Barat ini menjadi tumpuan dari Jakarta. Masalahnya transportasi dibatasi, hanya izin khusus saja (yang dibolehkan melintas, red),” tandasnya.