Ini adalah hiburan gratis. Banyak diminati warga. Khususnya anak-anak. Sebagai tempat kongko menunggu bedug magrib. Agak ngeri. Cenderung bahaya. Tapi siapa yang peduli. Kereta lewat sambil dadah-dadah adalah pelipur lara. Urusan keselamatan ada di tangan Tuhan. Juga mulut-mulut warga yang mengingatkan: woy ada kereta lewat!****
Â
MAKIN sore makin ramai. Dua jalur rel dari Utara dan Selatan dikerumuni anak-anak. Pantaran sekolah menengah pertama. Aktivitasnya sekadar duduk-duduk. Beberapa ada yang berjalan di tepian rel –sambil menyeimbangkan badan. Foto-foto bagi yang punya ponsel –jumlahnya segelintir. Hanya 1-2 dari mereka yang didampingi orang tua. Sisanya bersama teman sepantaran.
Perlintasan ini ada di atas jalan penghubung Desa Kaliwedi Kidul-Prajawinangun Kulon. Masih di Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon. Blok Playangan. Antara jalan dan rel di atasnya, membentuk terowongan. Panjangnya sekitar 10 meter. Tinggi rel di atas aspal 1,9 meter. Melebihi tinggi itu, kendaraan tak bisa lewat. Kadang ada juga yang memaksakan.
Misalnya kendaraan angkut gabah menggunakan pikap. Bisa sampai 2 meter. Untuk bisa lewat jalan itu harus ekstra sabar. Gabah dalam tumpukan karung itu meski ditekan-tekan perlahan agar bisa lolos terowongan. Sampai-sampai tak sadar kalau kendaraan di belakangnya sudah mengular. Macet. Karena harus menunggu kendaraan yang memaksa melintas itu.
Apalagi saat musim hujan. Permukaan aspal sudah tak lagi kelihatan. Digenangi air. Lebar jalan juga tak seberapa. Sekitar 5 meter saja. Dijejali lalu lintas dari 2 arah. Kiri-kanan jalan sawah. Antara sawah itu, dipisahkan sungai. Lebarnya 11-12 dengan jalan di sisinya. Panorama alam khas pedesaan di lokasi ini nyaris lengkap. Sungai ada. Sawah ada. Sunset tenggelam dari barat juga terlihat jelas. Bonus kereta api yang melintas interval 30 menit.
Pemandangan ngabuburit di atas rel sudah jadi tradisi menahun. Tahun 2020 sempat sepi karena pandemi. Di 2021 eksis lagi. Kamis (15/4) kemarin Polsek Kaliwedi patroli dalam rangka pemberlakuan pembatasan skala mikro (PPKM). Datang sekitar pukul 15.30 WIB. Semua dibubarkan. Semua manut. Anggota sempat berjaga sekian menit untuk memantau kondisi.