Dunia Berebut Vaksin

Dunia Berebut Vaksin
0 Komentar

Masyarakat juga diminta tetap mentaati protokol kesehatan. Sebab sejumlah negara di dunia saat ini mengalami lonjakan kasus penularan Covid-19. Kepada masyarakat luas, menkes juga mengingatkan bahwa sejumlah negara di dunia saat ini dilaporkan sedang mengalami lonjakan kasus penularan Covid-19.
Misalnya Eropa dan Asia seperti di India, Filipina, Papua Nugini, dan di Negara Amerika Selatan seperti Chili dan Brazil. “Jangan sampai program pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berjalan membuat kita jadi tidak waspada karena lonjakan bisa terjadi lagi. Jangan sampai usaha keras kita sia-sia karena lupa kurang siaga,” tegasnya.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia harus segera meminta Sinovac Biotech Ltd, perusahaan China yang memasok vaksin Sinovac ke Indonesia untuk segera mengurus Emergency Use Listing (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Alasannya, vaksin yang selama ini digunakan di Indonesia tersebut belum memiliki EUL. Diketahui, Arab Saudi mengharuskan setiap jamaah haji dan umroh divaksin dengan vaksin yang telah memiliki EUL. Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan hal ini sangat penting, mengingat jamaah haji dan umroh terbesar di dunia adalah dari Indonesia.
“Sertifikat EUL ini penting. Minggu lalu, Menteri Agama menyebutkan bahwa Saudi sangat berkepentingan dengan persoalan vaksinasi ini. Mungkin ini terkait dengan masih merebaknya Covid-19 di banyak Negara,” katanya, Senin (19/4).
Sebagai konsumen dan pengguna vaksin Sinovac yang tidak sedikit, pemerintah Indonesia dinilai sangat layak menuntut agar Sinovac Biotech Ltd segera mengurus EUL tersebut. Posisi Indonesia adalah pembeli. Karena itu, lanjutnya, perusahaan penjual lah yang mesti mengurus persoalan pendaftaran dan urusan administratif seperti itu.
“Ini saya dengar malah pemerintah Indonesia yang memberikan perkiraan. Ada yang memperkirakan akan keluar di bulan April, ada juga yang menyebut di awal Mei. Tidak diketahui mana yang paling benar. Yang jelas, sampai hari ini belum keluar dan belum masuk dalam list WHO,” ujarnya. (gw/fin)
 

Laman:

1 2
0 Komentar