Terinspirasi Masjid Jogokariyan, Tiap Hari Ada Kupon Belanja Gratis

Terinspirasi Masjid Jogokariyan, Tiap Hari Ada Kupon Belanja Gratis
0 Komentar

Di Desa Bodesari, Ramadan terasa lebih hidup. Suasana, jamuan, hingga kebiasaan, masih sangat khas. Bukan berarti kuno. Mampu menyesuaikan dengan kehidupan remaja. Dengan tetap tidak melupakan nilai-nilai Islam.ADE GUSTIANA, CirebonKAMPUNG Ramadan digagas oleh Remaja Islam Masjid Ussisa Al Attaqwa (Riswa). Lokasinya persis di depan Kantor Desa Bodesari. Memblokir akses jalan utama dari Selatan ke Utara. Maski begitu tak menimbulkan kemacetan. Karena bukan merupakan ruas jalan padat. Pengendara motor-mobil bisa lewat jalur sebaliknya. Sekitar 150 meter sepanjang ruas jalan tersebut dimanfaatkan.
Kemarin ada 15 tenant Usaha Kecil Menengah (UKM) setempat. Jumlahnya tentatif. Seringnya lebih dari itu. Tergantung hari dan pentas yang sedang ditampilkan. Juga ada panggung sederhana untuk penampilan para talent.
Setiap hari talent itu berganti. Beragam jenis pertunjukan yang ditampilkan. Kemarin musik akustik. Tak meski lagu-lagu bernuansa realigi. Para talent itu juga tak hanya dari desa setempat. Relasi dari para remaja masjid juga kerap unjuk gigi. Kemudian seni tari topeng. Musik hadroh. Angklung dan lain-lain.
Di depan panggung –di antara tenant disediakan meja dan kursi. Sekadar untuk bersantai menyaksikan talent sedang unjuk bakat. Semakin sore pemandangan semakin mengagumkan. Instalasi bola lampu oranye kekuningan menambah keindahan. Ditambah semilir angin sawah– yang lokasinya tak jauh dari tempat tersebut.
Suasana Ramadan semakin terasa di desa yang masuk Kecamatan Plumbon itu. Kampung Ramadan tahun ini yang kedua. Tahun 2020 sempat libur karena tak dapat izin akibat pandemi. Ya, berawal di tahun 2019. Terinspirasi dari Masjid Jogokariyan di Jogjakarta. Remaja masjid itu bahkan telah berkunjung langsung ke lokasi tersebut. Studi banding.
Motivasinya tak lain ingin membuat masjid ramai. Bagaimana caranya agar orang gemar beribadah. Minimal mau datang dulu. Disusunlah agenda demi agenda berbeda. Sebagai ikhtiar untuk mewujudkan itu. Sedikit demi sedikit mulai terlihat antusias mereka: masyarakat hingga anak-anak.
Tiap hari saat Ramadan ada kuliah subuh dan kuliah sore. Tiap Jumat diisi kegiatan bagi-bagi katering gratis. Pun saat sebelum Ramadan. Kamis sore rutin salawatan keliling kampung. Menggunakan mobil bak terbuka. Juga sound system –yang sekarang dimanfaatkan untuk pengeras suara para telent di Kampung Ramadan. Dan masih banyak lagi. Terlalu banyak kalau ditulis satu per satu.

0 Komentar