Sampai saat ini Arab Saudi masih melarang 20 negara, termasuk Indonesia, untuk masuk ke negaranya. Meski demikian, pemerintah Indonesia masih terus melakukan persiapan. Termasuk memprioritaskan vaksinasi terhadap para calon jamaah haji.KHOIRUL ANWARUDIN, CirebonYA, walaupun pelaksanaan ibadah haji bagi Calhaj asal Indonesia masih belum jelas, namun harapan supaya pelaksanaan rukun Islam k lima tak lagi ditunda tetaplah ada. Salah satunya bagi Sukena, calhaj tertua asal Kota Cirebon.
Sukena yang kini berusia 81 tahun itu mengaku masih tetap berharap pelaksanaan haji bisa dilaksanakan tahun ini. Bahkan ia juga cukup antuasias manakala ada kabar burung yang menyebut pelaksanaan haji akan dimulai pertengahan bulan Juni mendatang. “Ada kabar kalau mulai berangkatnya itu tanggal 15 Juni. Tapi itu baru katanya katanya saja. Kalau dari pemerintah belum ada (keputusan, red),” ungkapnya.
Dia pun berharap segera ada keputusan resmi yang diumumkan oleh pemerintah terkait kepastian keberangkatan calon jamaah haji ke Tanah Suci. Sehingga ia dan juga jamaah haji lainnya bisa memperoleh kejelasan.
Jika pelaksanaan ibadah haji dilaksanakan tahun ini, warga Jalan Sekar Kemuning RT 02 RW 03 Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi itu akan berangkat bersama dengan keluarganya. Yakni, anak sulungnya, Sukiman (51), anak ketiga Tarsini (46) serta menantunya Neni Yani (48). Mereka sudah mendaftarkan ibadah haji sejak tahun 2012 lalu.
Kendati berharap pelaksanaan haji bisa tetap terlaksana, ia juga mafhum jika memang pemerintah memutuskan untuk menundanya lagi. Terlebih, pemerintah Arab Saudi belum memberikan keputusan apapun terkait pelaksanaan ibadah haji. Terlebih dengan situasi pandemi Covid-19 yang juga belum mereda.
Dia juga mengaku tak terlalu kecewa. Ia lebih memilih untuk pasrah. Walaupun segala persiapanya sudah dilakukan. Mulai dari kelengkapan dokumen haji, pembiayaan, hingga vaksinasi. “Vaksinasi sudah dilakukan sekali. Nanti untuk yang keduanya tanggal 28. Tapi kalau (pelaksanaan ibadah haji, red) ditunda lagi ya tidak apa apa. Orang nggak sendirian. Semuanya juga merasakan,” ucapnya.
Perempuan kelahiran 11 Maret 1940 itu mengatakan walaupun keinginannya untuk menjadi tamu Allah harus ditunda untuk yang kedua kali, namun dirinya mengaku ikhlas. Dirinya yakin tahun depan kesempatan itu akan ia dapatkan. “Yang penting semoga tetap diberikan kesehatan. Kalau sehabis salat, ibu selalu meminta untuk diberi sehat,” ucapnya. (*)