Tenggelamnya KRI Naggala 402 membuat prihatin banyak pihak. Tak kecuali bagi Himpunan Anak-anak Masjid (Hamas) Jogokariyan di Jogjakarta. Terbesit rasa ingin membeli. Mengganti dengan yang baru. Harganya sekitar Rp1,5 triliun. Mereka memilih galang dana.ADE GUSTIANA, CirebonHARI pertama Selasa (27/4) siang kemarin sudah terkumpul Rp365 juta. Dikirim melalui rekening yang dibuatkan khusus. Atas nama Masjid Jogokariyan: 7202002298. Rencana akan terus dibuka selama 1 bulan penuh. Itu semua bermula dari obrolan anak-anak selepas subuh Minggu (25/4).
Tentang peristiwa tenggelamnya kapal yang hilang di Perairan Utara Bali itu. “Kemudian anak-anak ada yang bilang: Pak beli kapal selam aja Pak, kita sumbangkan ke TNI,” kata Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Ustad Muhammad Jazir ASP saat berbincang dengan Radar Cirebon melalui sambungan telepon seluler (ponsel) kemarin.
Sore di hari yang sama Hamas on the road melakukan galang dana di Kampoeng Ramadan Jogokariyan (KRJ). Di KRJ itu anak-anak berkopiah dan berpakaian muslim membawa kardus. Bertuliskan infaq bantuan pembelian kapal selam pengganti KRI Nanggala 402. Beberapa dari mereka ada yang memegang bendera merah putih Indonesia dengan gagang bambu seraya mengibarkan di saat yang lain mengumpulkan donasi.
Hingga terkumpul Rp6 juta. Senin (26/4) diserahkan langsung kepada Danlanal Jogjakarta Kolonel Laut (KH/W) Damayanti. Sekaligus penyerahan santunan sebesar Rp15 juta dari Takmir Masjid Jogokariyan. Apa yang dilakukan menuai respons positif.
Jazir mendapat desakan dari masyarakat luas untuk membuka rekening donasi. Ia sering menerima telepon banyaknya orang yang ingin berpartisipasi. Tak hanya dari umat muslim. Tapi juga mereka yang non muslim ikut menyumbang. Bahkan Ustad Abdul Somad ikut mensosialisasikan open donasi itu melalui media sosialnya.
Sampai pada Selasa (26/4) dibuatkan rekening khusus tersebut. “Dan hari pertama, hari ini (kemarin, red) sudah tembus Rp365 juta. Artinya rakyat kita punya kesadaran bela negara yang bagus,” ungkapnya.
Sebagai orang tua Jazir merasa tidak boleh mematikan imajinasi baik yang tercetus dari anak-anak. Yang tidak mungkin akan menjadi mungkin –jika dijalani dengan sungguh-sungguh. Bersama-sama. Jika sudah satu bulan rencananya Hamas akan diajak untuk berkunjung ke PT PAL (Persero) –kantor pusat dan industri galangan kapal di Surabaya. Bersama TNI.