Selain itu, Habib Aboe juga memyampaikan mengenai salah satu tantangan berat yang dihadapi bangsa kita dan negara lainnya, yakni mengenai Covid-19. Saat ini, kata Habib Aboe, pihaknya melihat bahwa situasi pandemi covid tetap sangat mengkhawatirkan.
Banyak peningkatan terkonfirmasi mengarah pada positif dan kasus kematian. “Jadi memang bukan main-main. Sebagai parpol, kita mendorong kebijakan untuk mempercepat penanganan pandemi, salah satunya dengan mendorong percepatan vaksinasi,” kata Habib Aboe.
PKS juga mendorong peran negara meringankan beban ekonomi masyarakat lewat program insentif perpajakan. Dari insentif pajak penghasilan, hingga pengurangan atau penghentian pajak kendaraan roda dua. Baginya, concern kedua partai itu bisa ditindaklanjuti dengan dorongan politik bersama di Parlemen.
“Banyak kepentingan masyarakat yang sama-sama bisa diperjuangkan dan dilaksanakan di Fraksi, melalui banyak RUU yang kita dicari titik temunya. Kerja sama ini cukup baik, dan bisa kita lanjutkan,” kata Habib Aboe.
Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya juga memandang bahwa pajak adalah instrumen penting mewujudkan keadilan sosial. “Apa yang disampaikan sekjen PKS soal upaya mengatasi pandemi, mendorong pajak sebagai instrumen keadilan sosial, kami sependapat,” tegas Hasto.
Ada berbagai isu kerakyatan yang bisa dibahas bersama. Seperti keinginan melaksanakan pemilu lebih baik, ekonomi dan anggaran, hingga keprihatinan terhadap kondisi eksploitatif unilateral.
Wakil Ketua MPR dari PDIP Ahmad Basarah mengatakan pihaknya berharap pertemuan dengan PKS tidak hanya bersifat simbolik serta seremonial. Sebab, lanjutnya, PDIP dan PKS, dengan ideologi Nasionalis dan Islam, tentunya bisa bekerjasama dalam praktik berbangsa dan bernegara.
“Tidak hanya di ruangan ini saja. Pada kesempatan ini, kami juga ucapkan duka cita atas meninggalnya Sekretaris Majelis Syura PKS,” kata Basarah yang juga Ketua DPP PDIP. (khf/fin)