JAKARTA- Baku tembak antara personel gabungan TNI-Polri dengan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) terjadi lagi di Papua. Tepatnya di Ilaga, Kabupaten Puncak. Dari insiden baku tembak itu, mengakibatkan satu anggota Brimob gugur dan dua orang anggota Polri lainnya luka-luka.
Korban meninggal atas nama Bharada I Komang. Informasi yang dihimpun, korban tewas terkena tembakan di bagian paha arteri, di Markas Lumawi, Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara. Sementara dua korban luka-luka yakni Ipda Anton Tonapa, Dantim Bravo 9 Belukar dan Bripda Wily. Kedua korban diketahui sudah mendapat penanganan medis.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengakui adanya baku tembak antara aparat keamanan TNI-Polri dengan KST terjadi sekitar pukul 11.30 WIT. “Memang benar ada kontak tembak sekitar pukul 11.30 WIT dan belum bisa dipastikan itu dari kelompok mana. Saat ini masih pengejaran,” kata Fakhiri kepada Wartawan di Kota Jayapura, Papua, kemarin.
Dari Jakarta, Polri dan TNI siap melakukan operasi penumpasan. Hal tersebut sesuai arahan dan instruksi Presiden Joko Widodo. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan pihaknya dipastikan mengoptimalkan pengejaran dan penangkapan para pelaku yang sudah sangat meresahkan. “Tentu aparat keamanan TNI-Polri terus bekerja secara optimal melakukan pengejaran dan penangkapan,” katanya.
Dikatakan, keselamatan dan keamanan masyarakat menjadi perhatian utama. “Telah banyak korban beberapa hari belakang ini menjadi perhatian aparat keamanan di sana. Sekali lagi aparat keamanan beserta yang lain bekerja optimal,” tegasnya.
Terkait penambahan pasukan, Rusdi menyebut jumlah personel saat ini sudah mencukupi memburu dan menindak para pelaku. “Karena selain kegiatan-kegiatan maupun operasi yang dilakukan Polda Papua, Polri juga menggelar Operasi Nemangkawi, digelar gabungan antara personel TNI dan Polri. Sampai saat ini Polri belum menambah kekuatan di Papua,” katanya.
Di sisi lain, Polri juga telah mengidentifikasi kelompok yang melakukan penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha. “Sudah teridentifikasi kelompok yang main di wilayah Puncak, dari kelompok teridentifikasi, menunggu perkembangan saja. Yang jelas aparat keamanan telah mengidentifikasi kelompok yang lakukan aksi kejahatan,” katanya.