NANI Apriliani Nurjaman merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Di mata keluarga, dia merupakan orang bertanggung jawab. Menjadi tulang punggung keluarga. Keluarganya sehari-hari mengandalkan dagang mainan anak-anak.
Karena itulah, Nani merantau ke Bantul. Versi keluarga, Nani ke Bantul menjadi penjaga warung makan. Itu dijalani sejak 2014 lalu. “Ada sekitar 8 tahun ini di sana. Dia ikut merantau di sana bersama temannya yang mengajak menjadi pelayan rumah makan sejak lulus SMP,” cerita MA, ayah Nani.
Sebelum puasa lalu, Nani memang sempat pulang setelah mendapat izin cuti selama 3 hari. Keluarga menilai tidak ada tanda-tanda apapun mengenai perempuan berusia 25 tahun itu. Nani memang merupakan anak pendiam.
Bahkan komunikasi dengan keluarga juga dilakukan seperlunya. Keluarga tak sampai mengetahui masalah asmara yang sedang terjadi pada Nani. “Pas pulang itu lebih banyak diam di rumah saja. Jadi tertutup dan tidak sempat ngobrol apapun. Sama tetangga di sini sangat jarang,” kata MA.
Sementara Kepala Desa Buniwangi, Karmadi, membenarkan bahwa Nani merupakan warganya dan sudah lama merantau di Bantul. Pihaknya belum bisa memberikan informasi apapun terkait peristiwa yang dialami warganya itu.
“Iya benar warga kami. Kami juga ada informasi bahwa pihak keluarga kedatangan pihak Polres Majalengka dan Polsek Palasah terkait pemberitahuan tersebut,” kata Karmadi ditemui di kediaman MA bersama perangkat desa lainnya.
Karmadi mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk memfasilitasi keluarga MA melihat sekaligus menjenguk langsung Nani di Bantul. Faktornya yaitu kondisi lalu lintas yang tengah diberlakukan kebijakan penyekatan di beberapa perbatasan.
“Kita sedang berupaya agar ada yang bisa bantu untuk memfasilitasi keluarga. Biar bagaimanapun juga kasihan orang tuanya di sini. Kalau ada yang bisa dihubungi, tolong supaya keluarga bisa pergi ke sana untuk melihat Nani,” imbuhnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat Buniwangi agar menjaga situasi dan kondusivitas wilayah terkait kasus yang terjadi saat ini. “Tetap tenang dan menyikapi dengan bijaksana. Hormati dan serahkan proses hukum kepada pihak berwajib,” pesan Karmadi. (ono)