“Bang Toyib” Tak Pulang-Pulang

“Bang Toyib” Tak Pulang-Pulang
0 Komentar

Sementara dari Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sebanyak 158 pos penyekatan mudik sudah disiapkan di perbatasan jalan tol dan arteri Jawa Barat. Para petugas, kata gubernur, akan mencegah masuknya pelaku perjalanan lintas batas wilayah yang nekat mudik.
“Penyekatan di Jabar itu terus dilakukan. Ada 158 titik penyekatan termasuk jalan-jalan tikus dan juga sudah diatur sedemikian rupa oleh tim TNI/Polri,” ucap Kang Emil- sapaan Ridwan Kamil– usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2021 di Halaman Depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (5/5).
Selain menjadi daerah tujuan mudik, Jabar menjadi titik pertama masuk warga DKI Jakarta maupun Banten menuju ke arah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Karena itu, Kang Emil meminta petugas bersiaga 24 jam mencegah pemudik selama masa peniadaan mudik.
Supaya penyekatan berjalan optimal, ia menyarankan untuk disusun jadwal shift. “Karena ada perbincangan di media sosial, para pemudik curi-curi waktu ketika penjaga tengah beristirahat. Jadi harus dibagi dalam 3 shift dalam 24 jam,” ucapnya.
Potensi kedatangan pemudik ke daerah masih bisa terjadi meski sudah ada larangan mudik. Guna mencegah penularan Covid-19, terutama di daerah tujuan mudik, Kang Emil meminta pemerintah desa dan kelurahan menyiapkan tempat karantina bagi pemudik, baik lintas provinsi maupun kabupaten/kota.
Kang Emil berharap penyekatan dan kebijakan karantina bagi pemudik dapat mengurangi mobilitas masyarakat saat Idul Fitri. “Karena dalam teorinya, masih ada kelompok orang sekitar 7 persen yang tetap memaksa mudik. Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksa melakukan mudik. Karena punya potensi membawa keterpaparan kepada orang tua kita yang usianya sepuh dan belum sempat divaksin,” pesan Kang Emil.
Sementara itu, meski pemerintah sudah resmi melarang mudik lebaran 2021, namun sebanyak tujuh persen dari penduduk Indonesia atau sekitar 18,9 juta orang masih nekat ingin pulang kampung.
“Tujuh persen dari 270 juta penduduk itu sangat besar. Sekitar 18,9 juta orang. Tugas kita adalah mengurangi angka ini sekecil mungkin,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo di Jakarta, Rabu (5/5).

0 Komentar