PANTAUAN Radar Cirebon, para pemudik memaksakan diri dengan cara berada di antara kendaraan plat E serta mencari jalan tikus untuk bisa kembali ke kampung halaman. Cara itu dilakukan karena para pemudik ini kaget mendapati penyekatan petugas di Pos Ramayana Weru.
Ya, tadi malam memang ada operasi penyekatan secara besar-besaran dari tim gabungan TNI/Polri dan instansi terkait Pemkab Cirebon. Karena itu para pengendara terkejut begitu masuk wilayah Weru. Mereka sudah senang karena lolos sejak dari Jakarta, Karawang, Bekasi, dan daerah lainnya, ternyata tertahan di wilayah Cirebon.
Terlihat berbagai kendaraan dengan nomor polisi daerah Jakarta, Bogor, Bandung, Banten, Tegal, Semarang, dan lainnya yang mencoba menerobos penjagaan petugas. Salah satu pengendara yang berhasil dicegat mengaku bukan mudik, tapi pulang kampung. “Saya tidak mudik, tapi mau pulang kampung,” ujar pengendara sepeda motor dengan nomor polisi G 6292 AQF.
Sementara itu, sejumlah pemudik yang dipaksa putar balik di pos penyekatan Ramayana Weru memilih untuk mencari jalur tikus untuk sampai ke kampung halaman. Salah satunya Arifin. Ia melaju dari Sukabumi hendak ke Tegal, Jawa Tengah. “Terpaksa saya cari jalur tikus karena sudah sampai Cirebon. Masa harus balik lagi ke Sukabumi,” ujarnya, tadi malam.
Diceritakan Arifin, selama perjalanan dari Sukabumi, tak ada operasi penyekatan. “Tadi mulai dari Sukabumi lancar-lancar saja nggak ada penyekatan. Kaget pas sampe sini (Weru, red) malah disuruh putar balik,” sesalnya.
Di lokasi penyekatan, Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi mengatakan sekitar 3 ribu sepeda motor dan 200 mobil yang berhasil dihalau dan diputarbalik ke arah Indramayu. “Ini membuktikan bahwa menjelang Idul Fitri aktivitas kegiatan mudik ke arah Jawa Tengah meningkat, terutama roda dua,” kata Kombes Syahduddi didampingi Kasat Lantas Kompol Ahmat Troy Aprio.
Syahduddi menegaskan pihaknya tak akan lengah. Proses penyekatan berjalan 24 jam. “Mulai pukul 23.00 sampai pagi hari pukul 07.00 dan akan diganti dengan petugas yang baru. Jadi 24 jam. Jalur-jalur tikus juga akan tetap dijaga. Ada yang patroli untuk memantau jalur-jalur tikus,” tandas Syahduddi.