Dijelaskannya, volume arus kendaraan yang keluar dari Jakarta terus mengalami penurunan, baik menuju Jawa maupun Sumatera. Umumnya kendaraan yang keluar Jakarta didominasi angkutan logistik atau barang. “Saat ini volume arus kendaraan yang menuju Jawa mengalami penurunan sebanyak 73 persen. Kemudian yang menuju Bandung, Jawa Barat, turun sampai 78,3 persen,” ujarnya.
Sedangkan kendaraan yang menuju Sumatera turun hingga 43,3 persen didominasi oleh kendaraan angkutan logistik atau barang. Lalu, putar arus yang tidak memenuhi persyaratan non mudik sebanyak hari ini 10.869 kendaraan.
Dari 70 ribu kendaraan, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut pihaknya memaksa 6.500 kendaraan untuk putarbalik ke wilayah asalnya. Jumlah itu baik kendaraan yang melewati tol maupun jalur arteri. “Untuk wilayah PMJ total sekitar 6.500 kendaraan yang sudah di putarbalik ke arah Jakarta. Yang melewati jalan tol ini sekitar 3.585 kendaraan. Sisanya adalah yang melewati jalur arteri, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat,” jelasnya.
Dia pun mengajak masyarakat untuk mengikuti kebijakan pemerintah dengan tidak mudik. Tujuannya untuk kebaikan bersama yaitu menekan penyebaran Covid-19. “Ini memang sesuatu yang tidak mudah, namun ini yang terbaik dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19. Kita semua harus berpartisipasi bersama-sama untuk menahan diri agar pandemik Covid-19 ini bisa cepat selesai,” katanya.
Sementara itu, sejak H-7 hingga H-5 Idul Fitri atau Kamis-Sabtu (6-8 Mei 2021), sebanyak 245.496 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 45 persen.
“Angka ini turun 45,5 persen dari lalu lintas (lalin) normal sebesar 450.117 kendaraan,” kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/5).
Dikatakannya, distribusi lalu lintas di ketiga arah adalah sebesar 34,5 persen menuju arah timur, 37,7 persen menuju arah barat dan 27,8 persen menuju arah selatan. Rincian distribusi lalin menuju arah timur yakni di GT Cikampek Utama dengan jumlah 43.505 kendaraan meninggalkan Jakarta, turun sebesar 56 persen dari lalin normal 98.976 kendaraan. Kemudian di GT Kalihurip Utama dengan jumlah 41.192 kendaraan meninggalkan Jakarta, turun sebesar 59,7 persen dari lalin normal 102.152 kendaraan.