Pemudik Nekat Jebol Penyekatan

Pemudik Nekat Jebol Penyekatan
0 Komentar

JAKARTA– Ribuan pemudik dengan mengendarai sepeda motor menjebol barikade penyekatan di Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang, Minggu malam (9/5). Petugas tak mampu menghadang karena kalah jumlah.
Terkait kasus jebolnya barikade penyekatan di Kabupaten Bekasi, Polda Metro Jaya langsung mengambil langkah dengan menambah jumlah personel. Tidak hanya di perbatasan Bekasi dan Karawang, tapi juga di perbatasan-perbatan lainnya. “Kami akan menambah kekuatan dan pos-pos penyekatan khususnya di perbatasan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Senin (10/5).
Dijelaskan, penyekatan mudik dalam Operasi Ketupat Jaya 2021 bertujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karenanya, diharapkan masyarakat dapat memahaminya. Operasi tersebut untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat. “Kami atau petugas dalam hal ini bukan untuk menyiksa, tapi ini adalah upaya untuk secara kemanusiaan, operasi kemanusiaan yang kita dilakukan,” terangnya.
Dikatakan, Polri bersama instansi terkait akan menggelar operasi penyekatan mudik dengan mengedepankan langkah persuasif humanis namun tegas dalam pelaksanaannya.
Diketahui pada Minggu malam (9/5) ribuan pemudik dengan sepeda motor menjebol barikade penyekatan di Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang. Para pemudik diminta untuk putar balik, tetapi menolak. Akibatnya, terjadi macet total sepanjang 5 kilometer. Khawatir situasi semakin parah, petugas pun membuka barikade penyekatan.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan pembukaan sekat merupakan diskresi kepolisian. “Ini diskresi kepolisian ya. Jadi kenapa dibuka, karena sudah terlalu padat antrean juga sudah hampir sekitar 5 km. Dan kami sudah berkoordinasi dengan jajaran polres di kabupaten/kota seperti Karawang, Purwakarta, Subang hingga Cirebon untuk meningkatkan penjagaan,” terang Hendra.
Terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi 22 persen pemudik akan kembali ke tempat asal pada hari kedua setelah lebaran. Jika dikonversi, sebanyak 3,6 juta orang akan melakukan perjalanan.
Kemenhub menyatakan, pihaknya telah memiliki skema pencegahan penyebaran Covid-19. “Kami juga membahas tentang rencana kepulangan saudara-saudara kita dari daerah mudik. Dari catatan kami, ada 22 persen yang akan balik pada hari Minggu H+2. Kalau dikuantifikasi kira-kira 3,6 juta. Jumlah yang banyak,” ujar Budi Karya, Senin (10/5).

0 Komentar