Covid di Tempat Wisata

Covid di Tempat Wisata
0 Komentar

Setelah masuk pintu utama, nuansa bazaar saat Ramadan masih terlihat. Busana formal hingga muslim ada di situ. Protokol kesehatan nampak berusaha selalu diingatkan. Melalui pemasangan spanduk di lantai dua yang menjuntai ke bawah. Tulisannya lumayan terlihat jelas. Untuk pemakaian masker, semua pengunjung terlihat patuh.
Bergeser ke CSB Mal, terlihat lebih ramai dibanding Grage. Tenant pakaian dan makanan cepat saji juga banyak diminati pengunjung. Kedua mal itu, sebelum masuk wajib cek suhu tubuh. Ada petugas yang berjaga di tiap akses pintu masuk.
Sementara kendaraan roda 4 yang ingin keluar terpantau mengular. Antre membayar parkir. “Jalan-jalan mingguan aja. Belum tahu mau beli apa,” kata Tirta, salah seorang pengunjung CSB Mal. Dia asal Kecamatan Sumber, datang bersama keluarga.
WISATA MENDING
Sementara tempat wisata yang dimaksud, tercermin di Goa Sunyaragi. Tempat wisata satu ini lokasinya strategis. Juga termasuk salah satu destinasi yang wajib dikunjungi pelancong dari luar kota.
Kabag Umum Taman Air Goa Sunyaragi, Isyanto menuturkan, kunjungan wisatawan pasca Idul Fitri 3 hari kemarin terbilang mending. Dibanding saat Ramadan. Meski masih jauh untuk pulih seperti sebelum pandemic Covid-19.
Saat Idul Fitri Kamis (13/5), ada sekitar 70 wisatawan yang datang. Jumat besoknya ada 300 pengunjung. Sabtu lusanya 350 pengunjung. Dan Minggu kemarin, kata Isyanto, lebih dari 400 orang yang datang ke lokasi bersejarah tersebut. “Kunjungan wisatawan sekarang masih landai. Tapi lebih baik dibanding saat Ramadan yang rata-rata per hari hanya 50 pengunjung,” ungkapnya.
KULINER
Sementara itu, tempat kuliner Cirebon ikut terdampak pelarangan mudik. Libur lebaran ini sepi. Salah satunya adalah Empal Gentong H Apud yang biasanya selalu ramai setiap mudik Idul Fitri. Tahun ini harus mengalami penurunan.
Staf Empal Gentong H Apud, Heri Ismail, mengaku bahwa tidak banyak masyarakat dari luar kota yang datang tahun ini. Hal tersebut dikarenakan adanya program penyekatan dari pihak pemerintah. “Masyarakat dari luar kota yang datang tahun ini tidak sebanyak sebelum pandemi,” ujar Heri, kemarin.
Untuk tahun ini, Empal Gentong H Apud terjun payung. Terutama biasanya tutup di H-1 harus dimundurkan sejak H-4 guna mengurangi biaya operasional. Penurunan terjadi sekitar 70% dari sebelum pandemi. Selain itu, pada hari Jumat masih sepi. Namun, Sabtu (15/5) mengalami peningkatan sekitar 20% daripada Jumat (14/5).

0 Komentar