Syarat lain-lain pada umumnya sama. Seperti orang tua hanya boleh mengantar hingga gerbang sekolah. Para siswa juga disarankan agar diantar ketika berangkat ke sekolah. “Untuk meminimalisasi risiko terpapar di jalan,” terang Kepala SMAN 8 Cirebon Drs Dena Hendiana MM, kemarin.
Siswa datang ke sekolah hanya untuk keperluan tertentu. Misalnya mengukur seragam sekolah atau mengumpulkan tugas yang telah diberikan guru melalui pembelajaran daring sebelumnya. Pihak sekolah dengan 27 rombongan belajar (rombel) itu juga memfasilitas siswa yang terkendala pembelajaran jarak jauh.
Misalnya spesifikasi ponsel yang kurang mumpuni atau kendala jaringan internet. Yang seperti itu dipersilakan untuk datang ke sekolah. Memanfaatkan lab komputer dengan jaringan internet yang telah disediakan. “Ada yang seperti itu, tapi tidak banyak,” ungkap Waka Humas Sri Kustari.
Selama lebih dari setahun ekstra kulikuler SMA yang berlokasi di Kelurahan Pegambiran itu vakum. Di lingkungan sekolah, hanya ada guru-guru. Mereka tiap hari bergilir datang ke sekolah. Dibagi menjadi tiga kelompok. Satu kelompok 20 orang. Atau satu per tiga dari jumlah guru yang ada: sekitar 60 orang. Kemudian ada 4 petugas kebersihan yang selalu berjaga. Lalu satu security dan seorang petugas jaga malam.
Setiap hari guru-guru itu datang ke sekolah. Beragam yang dikerjakan. Mulai dari menyiapkan materi atau melakukan pembelajaran virtual dengan memanfaatkan wifi sekolah. Tak meski dilakukan di kelas atau ruang guru. Para guru memanfaatkan tiap sudut sekolah untuk mengajar peserta didiknya. “Karena kalau di satu kelas yang sama akan mengganggu,” ujar Waka Kesiswaan H Joko Sutarno.
Para guru itu tiap hari diwajibkan mengisi absensi secara virtual. Terkoneksi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat. Absen dengan cara selfie wajah itu harus dilakukan di sekolah. Tak boleh dilakukan di rumah. Atau tempat lain. “Mengaktifkan GPS dan titik koordinatnya harus di sekolah. Maksimal 200 meter dari sekolah. Karena akan terlacak,” tambah Waka Sarpras Yuni Kristyati.
Yang juga dirindukan dari sekolah adalah kantin. Kemarin, kantin di SMAN 8 Cirebon nampak jelas sudah lama tidak beroperasi. Lokasinya ada di depan ruang perpustakaan. Kelas XII SMAN 8 Cirebon tinggal menunggu waktu kelulusan. Rencananya kelulusan itu akan diperingati secara virtual. Mengingat pandemi Covid-19 yang masih mengancam.