Pembongkaran pagar Alun-alun Pendopo Indramayu disambut sorak-sorai warga. Mereka bahkan ada yang berteriak-teriak seolah baru merdeka. Pembatas itu kini hilang. Warga pun berharap bisa lebih leluasa berkunjung ke alun-alun.
Seperti diungkapkan salah seorang warga, Indrayanti. Dia mengungkapkan kegembiraanya setelah pagar alun-alun dibongkar. Menurutnya, dengan tidak adanya tembok pembatas, maka rakyat bisa enak bermain di alun-alun. Karena selama ini mengaku sungkan dan takut kalau mau masuk dan main di alun-alun karena ada tembok dan juga banyak petugas berjaga-jaga.
Ya, pagar alun-alun itu dibongkar kemarin, dipimpin langsung Bupati Indramayu Nina Agustina. Dia tampak didampingi Wabup Lucky Hakim, Sekda Drs Rinto Waluyo MPd, unsur Forkopimda, Wakil Ketua DPRD H Sirojudin, anggota DPRD Jabar Ono Surono, serta para kepala dinas dan camat.
Pembongkaran secara simbolis dilakukan Bupati Nina Agustina dengan menghantamkan palu ke tembok pembatas. Diikuti wabup dan para pejabat lainnya. Setelah itu Bupati Nina juga ikut menarik pagar pembatas bersama pejabat lainnya hingga akhirnya terlepas dan disambut sorakan para tamu undangan yang hadir.
“Dengan dibongkarnya tembok ini, sekarang tidak ada lagi sekat antara rakyat dengan bupati, rakyat dengan pejabat. Arogansi pemerintah memang harus diruntuhkan,” tegas Bupati Nina.
Bupati mengatakan, pembongkaran pagar alun-alun merupakan salah satu dari 10 program unggulan yaitu Alun-alun untuk Rakyat (Alur). Tujuannya tidak lain agar tidak ada jarak, tidak ada sekat antara rakyat dengan pejabat. Karena keberadaan pagar di alun-alun selama ini seolah menjadi pembatas atau sekat antara pejabat dan rakyat.
Bupati Nina juga meminta doa kepada seluruh masyarakat Indramayu agar semua program-programnya berjalan dengan lancar. “Mohon doanya semuanya. Program Alun-alun rakyat (Alur) ini dibuktikan secara nyata diawali dengan pembongkaran pagar alun-alun ini,” tandas Nina.
Dia juga berpesan agar alun-alun ketika dibuka untuk umum dijaga kebersihan dan keamanannya. “Nanti saya mohon dijaga kebersihan lingkungan alun-alun, juga keamanannya. Untuk pedagang kaki lima tidak boleh berjualan di sekitar alun-alun. Nanti disediakan di Kuliner Cimanuk (Kulcim),” ucap Nina.