“Kondisi saat ini, memang fasilitas isolasi mandiri hotel maupun perawatan di RS sedang menurun trennya. Rata-rata di bawah 50 persen keterisiannya,” ungkapnya.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Cirebon dr Hj Sri Laelan Erwani menyebut, untuk ketersediaan stok swab antigen di Kota Cirebon, mendapatkan bantuan dari BNPB sebanyak 5.000 unit, dan akan kembali diberikan bantuan dari provinsi sebanyak 500 unit.
Karena menurutnya, saat ini kondisi ketersediaan fasilitasi swab test PCR mulai terbatas. Sehingga, deteksi awal akan menggunakan antigen terlebih dahulu, kemudian ketika hasilnya reaktif akan ditindaklanjuti dengan swabtes PCR untuk memastikan positif atau tidaknya.
Selama musim mudik kemarin, pihaknya telah melakukan pemeriksaan acak terhadap ratusan pemudik yang melintas di posko penyekatan. Hasilnya, hanya ditemukan dua orang pemudik yang dinyatakan reaktif, kemudian dipulangkan ke daerahnya untuk ditindaklanjuti pengetesan menggunakan PCR.
Data keterisian fasilitas perawatan Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kota Cirebon per 17 Mei, di RSD Gunung Jati, dari 98 bed isolasi/perawatan, 33 bed terpakai atau 30 persen. RST Ciremai, dari 86 bed isolasi/perawatan, 36 bed terpakai atau 40 persen. RSU Pelabuhan, dari 48 bed isolasi/perawatan, 31 bed terpakai atau 67 persen. RSU Putera Bahagia, dari 19 bed isolasi/perawatan, 10 bed terpakai atau 53 persen. RSU Sumber Kasih, dari 40 bed isolasi/perawatan, 24 bed terpakai 62 persen. RSU Medimas, dari 5 bed isolasi/perawatan, 2 bed terpakai atau 40 persen. (azs)
Cegah Ledakan, Kejar Tracing
