Warga asal Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Ikmal Suhendra geleng kepala saat ditanya salah satu taman yang representatif di Kota Cirebon. Dia menyebut satu taman yang diingat yakni Taman Krucuk. “Tidak pernah hingga ke dalam. Tapi tahu saat melintas,” katanya, soal taman yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi itu.
Disebut Ikmal, Pemkot Cirebon kurang sosialisasi. Taman-taman tidak bisa menarik perhatian. Sekadar ruang terbuka. Tanpa ada usaha agar orang ingin datang berkunjung. Selain taman, yang dia tahu tentang RTH di Kota Cirebon adalah alun-alun yang belum lama diresmikan itu.
“Pemasaran soal taman ini kurang. Mungkin juga karena lokasinya yang tidak menarik dikunjungi. Sudah menjadi tugas pemerintah (Kota Cirebon, red) untuk mengelola. Percuma banyak taman kalau tidak dikunjungi orang dan dibiarkan tidak terawatt,” ungkapnya.
DPRD Kota Cirebon punya pandangan sendiri terhadap taman yang ada di Kota Udang. Termasuk siap menyokong dukungan anggaran. Jangan sampai masyarakat kecele. Banyak taman tapi tak satu pun yang diandalkan.
Ketua DPRD Kota Cirebon Hj Affiati AMa mengaku sangat mendukung segala program yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Tentu yang mengarah ke hal positif. Karena sudah menjadi tanggungjawab dari wakil rakyat. DPRD Kota Cirebon, kata Affiati, siap mendukung penuh sokongan anggaran pengelolaan taman terhadap eksekutif.
Meski disadari sekarang masih dalam situasi pandemi. Yang memaksa anggaran pengelolaan teralihkan. Kena refocusing. Dimaklumi kalau anggaran pengelolaan taman tahun ini berkurang. Dia mengakui taman di Kota Cirebon sangat dibutuhkan. Yaitu untuk mengimbangi polusi udara. Khususnya saat siang hari. Polusi dari gas buang kendaraan bermotor. Apalagi taman-taman di Kota Cirebon mayoritas letaknya ada di sisi jalan. Padat dilalui kendaraan.
Misalnya Taman Wahana Tata Nugraha di depan Terminal Harjamukti yang dilintasi jalur nasional. Atau Taman Kerucuk –akses Kota Cirebon dari wilayah utara itu. “Kepadatan penduduk juga memengaruhi kenyamanan dalam menghirup udara yang bersih. Khususnya dalam pengelolaan taman dan lingkungan pada umumnya,” katanya kepada Radar Cirebon kemarin.