KUNINGAN-Nasib malang dialami penambang galian pasir Juned (47) warga Dusun Wage, Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, yang ditemukan tewas tertimbun material pasir, Sabtu (22/5) siang.
Berdasarkan informasi dihimpun, Juned tertimbun material batu dan pasir dari tebing saat sedang bekerja mengorek pasir seorang diri. Awalnya tak ada yang mengetahui kejadian nahas yang dialami Juned tersebut. Hingga akhirnya, salah satu warga penambang di lokasi yang berbeda melintas dan mencurigai dari tempat Juned biasa menambang pasir tak lagi terdengar suara orang bekerja.
“Kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB, saat penambang lain lewat ke lokasi dan curiga tidak mendengar suara Juned bekerja. Bahkan saat dipanggil pun tidak ada jawaban. Hingga akhirnya warga tersebut melihat ke celah bebatuan tempat Juned bekerja, dan ternyata Juned sudah ditemukan dalam sebagian tubuhnya tertimbun. Hanya kelihatan kepala dan tangan kirinya saja,” ungkap Kepala Desa Setianegara Bakri kepada Radar.
Kejadian tertimbunnya Juned di lokasi galian pasir ini pun langsung dilaporkan warga kepada perangkat desa. Selanjutnya, warga pun langsung berinisiatif mengevakuasi tubuh korban dengan menggunakan peralatan yang ada. Malang, kondisi tubuh Juned yang banyak mengalami luka akibat timbunan pasir dan tertimpa batu besar menyebabkan nyawanya tak tertolong.
“Sekitar pukul 15.00 WIB, jenazah Juned berhasil dievakuasi. Kemudian oleh warga langsung dibawa ke rumah duka untuk dimandikan dan disalatkan,” ujar Bakri.
Kejadian tewasnya Juned di lokasi galian pasir ini kemudian dilaporkan warga ke petugas Polsek Cilimus. Laporan ini pun langsung ditindaklanjuti anggota Polsek Cilimus mendatangi rumah duka disusul anggota Inafis Polres Kuningan untuk proses identifikasi dilanjut olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemasangan garis polisi di lokasi galian pasir.
“Hasil pemeriksaan tim Inafis bersama petugas medis dari Puskesmas Linggarjati, memastikan kematian Juned murni akibat kecelakaan kerja di lokasi galian pasir milik pribadi. Pihak keluarga pun sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan takdir dari Allah SWT sehingga tak bersedia untuk autopsi. Setelah pemeriksaan, jenazah kami serahkan kepada keluarga untuk dimandikan dan diurus sebagaimana mestinya,” ungkap Kapolsek Cilimus Kompol Abdul Majid di rumah duka. (fik)