“Namun sebetulnya peningkatan itu ada. Persoalannya ternyata ada sistem pelaporan yang kemudian menjadi penghitungan akurasi dan akumulasi pelaporan ke provinsi. Misalnya ada yang harusnya dilaporkan minggu lalu tapi baru dilaporkan minggu sekarang. Tapi tidak apa-apa. Ini jadi pembelajaran dan peringatan buat semua masyarakat,” ujar Azis kepada wartawan kemarin (24/5).
Azis pun mengingatkan masyarakat luar agar tak datang ke Cirebon tanpa ada pengetatan prokes. Semua warga lokal dan pendatang, sambungnya, wajib melakukan proteksi diri. “Jangan sampai tertular atau menularkan. Sehingga bagi pendatang yang ingin ke kota lengkapi dengan prokes. Masyarakat wajib berperan aktif untuk mengingatkan dan meningkatkan prokes karena sedang zona bahaya,” kata Azis.
“Tim Satgas Covid-19 telah membuat aturan-aturan untuk bisa mengurangi aktivitas warga, baik yang ada di dalam dan di luar Kota Cirebon. Satu hal yang pasti bahwa seluruh masyarakat yang beraktivitas di Kota Cirebon harap waspada. Bahaya corona masih mengintai,” sambung walikota.
Dia mengingatkan kepada pengelola pusat perbelanjaan, pasar, dan tempat keramaian lainnya untuk berperan aktif menjaga pengujungnya dan memastikan telah melaksanakan prokes. Karena, kata Azis, seketat apapun ketegasan dari pemkot, tidak akan berhasil kalau tidak ada kesadaran masyarakat.
Sementara itu, Pemprov Jabar terus meningkatkan tes Covid-19 pascalibur lebaran. Pemprov Jabar bersama kabupaten/kota melakukan 3.400 tes acak per hari di 17 titik perjalanan.
Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Mapolda Jabar, Bandung, Senin (24/5). “Semuanya kita antisipasi dengan random sampling antigen di 17 titik. Hal itu terus kita lakukan. Tes kita ada dua lapis, di jalan itu terjadi di 17 titik dikali 200 pengetesan per hari,” sebutnya.
Dengan tes acak, gubernur berharap sepulangnya warga dari kampung halaman mereka status Covid-19 mereka dapat diketahui apakah reaktif atau tidak. Jika reaktif, maka yang bersangkutan wajin tes PCR. “Dengan begitu katakanlah dia kena Covid-19, ketika balik lagi ke tempat asalnya jangan sampai merugikan RW tempat dia bekerja. Karena total yang positif menurut laporan ada sekitar 150 orang, mayoritas di perjalanan dan di tempat pariwisata,” ungkapnya.