FENOMENA alam Rabu malam (26/5) sungguh sangat spesial. Masyarakat berbondong ke luar rumah bakda Magrib. Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon menjadi tempat yang dituju. Sekadar menjawab rasa penasaran kehebohan di media sosial. Melihat dengan mata telanjang Gerhana Bulan Total (GBT).
Warna putih-oranye merekah. Puncaknya sekitar pukul 18.20 WIB. Gerombolan orang di alun-alun seketika fokus mendongak ke atas awan. Tertuju ke bulan yang terlihat berbentuk lebih bulat itu. Juga lebih menyala dari biasa. Terlihat jelas dari halaman terbuka. Bintang-bintang di langit semakin menyuguhkan kesan sempurna. Indah dan nyata.
Beberapa dari mereka -pengunjung alun-alun- memang niat. Mengabadikan fenomena langka tersebut dengan menggunakan kamera DSLR. Lensa zoom. Yang semakin memperlihatkan secara jelas tekstur dan kontur serta warna bulan. Mayoritas pengunjung sama tak ingin kehilangan momentum. Cukup memotret melalui kamera ponsel. Ya, dilihat mata telanjang tanpa alat bantu seperti teleskop bentuk bulan sulit diterka. Apalagi kontur dan transisi perubahan warna bulan.
Spesial tak hanya takjub fenomena alam. Malam itu, juga bertabur kebaikan. Khususnya ibadah. Bagi umat Budha yang sedang merayakan Waisak. Ya, waktunya bertepatan. Di Masjid At Taqwa, shaf salat di ruang utama juga nampak penuh. Puluhan hingga ratusan umat muslim melangsungkan Salat Gerhana.
Bulan berwarna merah-oranye sering diistilahkan Blood Moon. Posisi bulan saat terjadi gerhana ada di jarak terdekat dengan bumi atau Perigee. Itu yang membuat bulan terlihat lebih besar dari fase purnama pada umumnya. Hal itu juga sering disebut sebagai Super Moon.
Fenomena itu juga tidak berbahaya untuk dilihat dengan mata telanjang. Tanpa alat bantu. Karena tak memiliki intensitas cahaya yang kontras seperti fenomena alam Gerhana Matahari.
Pantauan Radar, Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon memang ramai dikunjungi masyarakat yang datang untuk melihat gerhana bulan total. Beberapa pengunjung mengajak teman hingga keluarganya untuk menikmati indahnya gerhana bulan.
Salah satu warga, Sofyan (23), ia menyempatkan diri untuk mengunjungi Alun-alun Kejaksan karena memang ingin melihat gerhana bulan dan sekadar main-main bersama teman-temannya. “Saya ke alun-alun mau lihat gerhana. Sempat lihat dan bagus ketika dilihat dari alun-alun. Dan tentunya lebih nyaman melihat dari alun-alun sekarang,” ujar Sofyan.