Senada disampaikan oleh Kaur Umum (Mandor) Desa Gintung Lor, Lukman. Pihaknya sendiri tidak tahu persis kejadian tersebut. Pihaknya begitu dengar adanya teriakan maling, langsung lari keluar dan mengecek di luar masjid. Namun masyarakat sudah ramai berkumpul memukul kedua pelaku.
“Pelaku dikerumuni ratusan masyarakat. Susah kita mau menyelamatkan juga, terlalu banyak orang. Masyarakat terlalu banyak karena jamaah Salat Jumat. Ditambah ada orang hajatan di jalan, masyarakat pas lagi berkumpul,” tutur Lukman.
Lukman mengaku pihaknya saat mendapati korban di lokasi sudah hampir tak sadarkan diri. Itu pun amukan masyarakat dihentikan oleh ibu-ibu yang merasa kasihan terhadap pelaku. Tidak lama kemudian mobil Polsek Susukan pun datang.
Kedua pelaku kemudian dimasukkan ke mobil dan dibawa ke RSUD Arjawinangun untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, sampai di RSUD Arjawinangun kedua pelaku sudah tidak bernapas. Kedua pelaku dikabarkan meninggal dunia. Dalam saku pelaku, tidak ada identitas ataupun sesuatu yang mengarah ke identitas pelaku.
“Mereka meninggal dalam perjalanan. Kita masih menelusuri. Kedua pelaku ini siapa identitasnya dan motor yang hendak dicuri milik siapa, masih dicari. Pelakunya kita gak tahu identitasnya karena tidak ada KTP atau kartu pengenal lainnya,” kata Lukman.
Setelah peristiwa tersebut, anggota Polsek Susukan dan Satreskrim Polresta Cirebon juga datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Terpantau, kedatangan polisi membuat masyarakat merasa takut lantaran khawatir ditangkap karena sudah memukul pelaku curanmor hingga meninggal dunia.
Warga enggan memberikan keterangan secara pasti. Di lokasi kejadian, Kapolsek Susukan Iptu Ebo Bohari juga mengaku tidak bisa memberikan pernyataan. “Lebih jelas nanti ke Pak Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi,” singkat kapolsek. (cep)