Oleh sebab itu, lanjutnya, ajang Anugerah Desa Wisata ini merupakan uji coba para penyelenggara dan pengelola desa wisata untuk berkompetisi di beberapa kategori utama. Misalnya yakni CHSE (Cleanliness Health Safety Environment), Desa Digital, Souvenir (Kuliner, Fesyen, Kriya), Daya Tarik Wisata (Alam, Budaya, Buatan), Konten Kreatif, Home Stay dan Toilet.
“Kita tidak mungkin bisa bercerita untuk ke generasi milenial, kalau kita tidak membuat konten-konten yang mengajak mereka mengapresiasi desa-desa yang ada di sekitar kita. Sehingga ini menjadi simbol kebangkitan ekonomi nasional,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama merasa yakin dengan kunjungan Menparekraf tersebut akan tumbuh inovasi dan motivasi untuk semua yang hadir. Menurutnya, kedatangan Menparekraf sesuai dengan visi Kabupaten Kuningan sendiri, yakni membangun pariwisata termaju berbasis desa.
“Semua potensi akan digali dan ditumbuhkembangkan untuk membangun desa-desa kami menuju ketahanan ekonomi dan kearifan lokal. Kuningan sendiri memiliki target 25 desa wisata, tapi alhamdulillah sekarang sudah menjadi 47 desa wisata dengan sentuhan berbagai pihak yang selaras dengan visi Jabar, yaitu Jabar Juara dengan inovasi dan kolaborasi,” tuturnya.
Menurut Acep, realisasi visi misi tersebut tentunya dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Kuningan bersama seluruh jajaran SKPD, stakeholder, pelaku usaha, dan pegiat berusaha untuk mewujudkan Kuningan sebagai Kabupaten Agropolitan dan Wisata Termaju.
“Ini kami tunjang lima tahun terakhir dengan visi Kuningan MAJU, yaitu Mandiri, Agamis Pinunjul, Berbasis Desa,” ungkap Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Kuningan itu. (*)