Haji Diputuskan Hari Ini

JAKARTA- Kepastian haji akan diumumkan hari ini, Kamis (3/6), langsung dari Kantor Kementerian Agama, Jakarta. Hal itu dikatakan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut mengatakan,pengumumkan mengenai kepastian haji 2021 ini setelah pihaknya menggelar rapat tertutup dengan Komisi VIII DPR.
“Kita ambil kesimpulan karena harus ada yang kita tata terlebih dahulu. Ya Insya Allah besok siang (Kamis 3/6) akan kami umumkan di Kantor Kemenag di Thamrin,” ujar Menag Yaqut Cholil Qiumas di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/5).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta kepada semua pihak untuk bersabar. Karena masih ada yang dipersiapkan lebih dulu. “Jadi mohon dipahami, sabar sebentar. Orang sabar itu baik, bagus, cantik, ganteng. Jadi kalau mau ganteng, bagus, cantik, sabar sedikit,” katanya.
Senada dikatakan Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto. Yandri mengatakan pihaknya sudah menyepakati dengan menteri agama bahwa keputusan soal haji baru akan diumumkan hari ini. “Tadi saya memimpin rapat secara tertutup. Bicara dari hati ke hati. Maka besok (Kamis 3/6) kami dengan Pak Menteri Agama akan mengumumkan pelaksanaan haji tahun ini,” ungkapnya.
Terpisah, Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriyani Gantina mengakui belum ada kepastian kuota haji dari Arab Saudi. Saat ini pihaknya pun masih menunggu keputusan dari menteri agama. “Kita sudah melakukan rapat dengan menteri agama kaitannya menyangkut keberangkatan haji. Kalau menghitung hari, memang tinggal 55 hari menjelang clossing gate pesawat di Tanah Suci. Sementara sampai saat ini kita belum ada kepastian kuota,” ungkapnya saat dihubungi Radar Cirebon, kemarin.
Dia menjelaskan, jika skenarionya haji diizinkan, maka pihaknya pun akan mempertanyakan berapa kuota calon jamaah haji. Sebab, itu menjadi acuan menentukan berapa biaya jamaah haji. “Sementara terburuknya, ketika calon jamaah haji tidak diberangkatkan, maka harus ada opsi-opsi lain dari pemerintah pusat. Jangan sampai informasi yang sampai ke calon jamaah haji simpang siur,” paparnya.
Selly menambahkan, bahwa dari 22 negara yang di blacklist oleh Arab Saudi, salah satunya Indonesia. Alasannya, kata Selly, masuk akal. Yakni melihat perkembangan penanganan Covid-19. “Itu keputusan Saudi,” terangnya.