Puluhan Burung Mati

Puluhan Burung Mati
0 Komentar

Sementara Kuwu Cipanas Maman Sudarman mengatakan semburan lumpur tersebut sudah ada sejak ia lahir tahun 1970. Bahkan ia hampir setiap hari bermain di sekitaran semburan lumpur tersebut. Menurut tetua dulu, konon katanya juga semburan itu jika ditutup, Gunung Ciremai bisa meledak.
“Ada mitos dari tetua yang katanya kalau semburan itu ditutup, Gunung Ciremai bisa meledak. Saya tidak tahu kebenarannya. Tapi saya sudah tahu karena lahir dan tinggal di sekitar tempat itu. Dulu saya sering bermain di sekitaran situ,” ujar Maman.
Dahulunya, ada sebuah pabrik odol dan pesawahan. Hingga pabrik odol memanfaatkan semburan gas tersebut. Namun, Maman tidak mengetahui pasti ke mana gas tersebut dan untuk apa. “Dulu ada perusahaan odol yang pakai semburan itu. Ditutup pakai model pyramid dan bahannya alumunium. Kemudian dikasih paralon. Gak tahu dikemanain itu. Pabrik sih mulai tahun 1960an dan udah ditutup tahun 1980-an,” terang Maman.
Ia juga menceritakan dahulunya semburan tersebut bukan di tempat tersebut, tempatnya lebih besar lagi. Namun ketika kuncen meninggal, sekitar 5 tahunan yang lalu, hingga sekarang tempat tersebut tidak terurus dan mengakibatkan pindahnya lokasi semburan tersebut. “Tempat yang baru sering aktif biasanya pukul 6 pagi, jam 1 siang, dan sore habis magrib sampai malam,” imbuh Maman.
Selain itu juga, di tempat yang tidak jauh dari semburan terdapat mata air yang hangat. Mata air tersebut berada di sekitaran Gunung Kuda dan tepat di bawah pohon beringin. Hingga sekarang, mata air tersebut tidak pernah kering karena mengalir dari gunung ke bawah pohon beringin tersebut. “Airnya itu langsung dari gunung dan mengalir dari bawah pohon beringin. Ini juga sudah lama, bahkan sudah ada puluhan tahun,” tandas Maman.
Pihaknya berharap agar semburan tersebut bisa diteliti dan diketahui unsurnya serta bahaya tidaknya bagi masyarakat sekitar. Sehingga, jika berbahaya bisa ditindaklanjuti agar tidak meluas.
Senada dikayakan perangkat Desa Cipanas, Yayan Ahmad Sidik. Ia mengatakan sejauh ini meskipun menimbulkan bau cukup menyengat, tapi belum ada warga sekitar yang mengeluh mengalami gangguan kesehatan karena dampak dari semburan lumpur tersebut.

0 Komentar