Sementara itu, Anggota DPR RI dari dapil Cirebon-Indramayu, Ono Surono ST mengatakan, Kabupaten Indramayu merupakan daerah produksi perikanan tangkap dan perikanan budi daya terbesar di Jawa Barat, termasuk garam. Namun demikian, pengolahan ikan masih belum terlalu besar.
“Indramayu potensi perikanan dan kelautan terbesar di Jawa Barat, sehingga menjadi fokus kita bersama, agar bisa lebih baik kedepan,” ujarnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Barat yang juga Ketua Umum Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) ini mengatakan, program tersebut bisa membantu gizi masyarakat, mencegah stunting, sehingga ini harus dilakukan dengan masif. Apalagi di Jawa Barat angka stunting cukup tinggi.
“Misalnya, ikan etong dan gombyang manyung yang merupakan makanan paling khas di Indramayu, sehingga produk perikanan mempunyai nilai yang cukup tinggi,” terangnya
Dikatakannya, orang yang suka makan ayam, biasanya suka juga dengan ikan etong, karena tekstur dagingnya yang juga lebih tebal. “Ada juga di wilayah pegunungan, banyak yang suka gesek petek, tapi kita tidak tahu kandungannya seperti apa, tetapi gerakan memasyarakatkan makan Ikan juga harus dilakukan ke masyarakat luas,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ono Surono membantu 1.000 paket olahan ikan yang dihasilkan dari produksi usaha kecil menengah di Indramayu, seperti kerupuk ikan, bakso dan nuget ikan, bandeng presto, dan olahan ikan lainnya dibagikan untuk masyarakat di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon, masing-masing 500 paket.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Logistik Ditjen PDSPKP-KKP Ines Rahmania, Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Agus Sugiono, Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu Edi Umaedi, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Indramayu Setyowati Anggraini Saputro, Forkopimcam Indramayu, Perwakilan masyarakat nelayan, kelompok pembudidaya ikan, serta warga setempat. (kom)