CIREBON – Pemuda asal Jatinunggal, Kabupaten Sumedang dimassa warga di Alun-alun Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Selasa malam (8/6) sekitar pukul 19.30 WIB. Pemuda bernama Hendra (20) itu disangka maling motor (curanmor), lantaran “naikin” motor orang lain yang terparkir di sekitar alun-alun.
“Saya dituduh maling pak. Saya tidak nyuri. Saya hanya tanya, ini motor mirip punya saya. Waktu itu, saya lagi mabuk, setengah sadar,” kata Hendra saat ditemui Radar Cirebon di Mako Polsek Arjawinangun, Rabu siang (9/6).
Hendra mengaku merantau di Kelurahan Munjul, Majalengka. Ia bekerja di salah satu koperasi di daerah tersebut, sebagai penagih. Selasa siang (8/6), Hendra nagih di sekitar Arjawinangun. Setelah seharian keliling, sore harinya membeli minuman keras (miras) jenis ciu.
Menjelang malam, Hendra mulai mabuk. Ia yang mabuk sambil ngendarai motor terjatuh di Jl Nyi Mas Gandasari, Desa Jungjang, Kecamatan Arjawinangun. Tanpa sadar, Hendra malah meninggalkan motornya dan berjalan kaki ke arah alun-alun.
“Ia mabuk. Jalan kaki muter-muter sampai ke Alun-alun Arjawinangun. Sementara, motornya ditinggal di lokasi ia jatuh,” kata Kapolsek Arjawinangun, Kompol Nana Ruhiana melalui Kanit Reskrim, Ipda Harmoko.
Setibanya di alun-alun Arjawinangun, Hendra kemudian melihat motor yang mirip dengan motor miliknya. Kemudian naik motor tersebut. Terang saja, pemilik motor langsung teriak maling. Teriakan itu menyita perhatian warga setempat.
Sehingga, banyak yang datang ikut memukuli Hendra karena disangka maling motor. Untungnya, lokasi kejadian tidak jauh dari Mako Polsek Arjawinangun. Selang beberapa menit kemudian, anggota Polsek Arjawinangun pun datang ke lokasi kejadian dan mengamankan.
Hendra kemudian dibawa ke Mako Polsek Arjawinangun untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ternyata, Hendra terpengaruh miras dan tidak sengaja mendekati motor orang lain. “Tidak ada korbannya. Tidak ada yang mau laporan. Kami hanya mengamankan saja. Hendra juga mabuk,” ujarnya.
Meskipun demikian, Unit Reskrim Polsek Arjawinangun juga tetap melakukan pendalaman, untuk membuktikan apa yang dikatakan oleh Hendra. Polisi menelusuri motor milik Hendra yang sebelumnya ditinggalkan di Jalan Nyi Mas Gandasari, Desa Jungjang.