INDRAMAYU-Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu menyelenggarakan Pelatihan Komputer untuk para purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Krasak Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Selasa (8/6).
Pelatihan Berbasis Masyarakat (PBM) Tahun Anggaran 2021 ini diikuti 20 orang peserta yang terdiri dari para purna pekerja migran dan keluarga.
Mereka akan mengikuti kegiatan ini selama 16 hari. Pelatihan Berdasarkan Unit Kompetensi Bidang Pelatihan Komputer digelar di Balai Desa Krasak Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Indramayu, Asep Kurniawan MPd, Camat Jatibarang, Indra Mulyana AP MSi, dan Pj Kuwu Krasak Nano Sutarno.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Hj Sri Wulaningsih SE Ak, melalui Kepala UPTD BLK Indramayu, Asep Kurniawan dalam sambutannya mengatakan, pelatihan berbasis masyarakat ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten.
Bertujuan untuk meningkatkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indramayu agar dapat memiliki daya saing di dalam maupun di luar negeri.
“Mengingat Indramayu masih dalam kondisi Covid-19 sehingga anggaran APBD Kabupaten di tahun ini untuk program PBM hanya satu titik dan Desa Krasak terpilih sebagai penerima program ini,” tutur Asep Kurniawan.
Ditambahkannya, sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Indramayu Bermartabat yakni bersih, religius, maju, adil, makmur dan hebat, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas SDM.
“Sesuai dengan visi misi bupati yaitu Indramayu Bermartabat, Balai Latihan Kerja (BLK) harus menjemput bola datang ke desa-desa dalam rangka meningkatkan produktivitas SDM di desa, agar masyarakat di pedesaan mampu bersaing,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Jatibarang Indra Mulyana dalam sambutannya menyampaikan, peserta pelatihan berbasis masyarakat dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu ini adalah orang-orang yang sangat beruntung, mengingat masyarakat lainnya masih banyak yang berkeinginan untuk mengikuti pelatihan ini namun karena jumlahnya terbatas sehingga masih menunggu kesempatan.
“Saya berharap peserta pelatihan dapat mengikuti dengan baik dan sungguh-sungguh dari awal sampai akhir, agar pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini bisa bermanfaat,” ujar Indra.