Rumah Sakit Kewalahan

Rumah Sakit Kewalahan
0 Komentar

Selain itu, obat-obatan khususnya untuk pasien dengan kasus berat, banyak yang tidak ada. Misalnya salah satu obat bagi pasien berat, hanya diberikan oleh provinsi kepada beberapa rumah sakit. Kalau ada pun RS tersebut hanya mendapatkan dua vial yang hanya bisa digunakan untuk mengobati satu pasien.
Untuk donor plasma juga belum bisa mudah didapatkan karena terkendala dengan regulasi dan standar yang diberikan. “Harapannya obat-obatan dan sarana prasarana dilengkapkan lagi. Kalau bisa jangan terbatas,” harap Tentri.
Sementara itu, Direktur RSDGJ Ismail Jamaludin mengungkapkan bahwa angka keterisian RSDGJ sempat turun pada sebelum lebaran, yakni April-Mei 2021. Angka keterisian tersebut bahkan sempat menyentuh angka terendah yakni 24%.
Namun, pasca Idul Fitri naik Kembali. Per Senin 14 Juni ada di angka 75,2%. Lalu 15 Juni di angka 77,8%  dari total 117 bed. “Jadi kenaikannya di bulan Juni signifikan. Grafiknya melonjak. Jadi kalau dulu sudah turun, sekarang naik lagi,” terang Ismail.
Ismail juga mengunkapkan, ada hal yang tidak kalah penting adalah kondisi para SDM yang semakin hari harus drop karena menangani beberapa pasein. “Kalau ideal justru kurang banyak. SDM kita yang nakes total jumlah sekitar 624 orang. Itu terbagi perawat, dokter, radiologi, laboratorium. Perawat masih kekurangan. Itu pun terdampak Covid-19 belum ada rekrutmen. Idealnya 800 nakes yang harus menangani,” tutup Ismail. (jerrell)

Laman:

1 2 3
0 Komentar