MAJALENGKA – Batik Miranti komitmen untuk memberdayakan masyarakat sekitar di Kelurahan Majalengka Kulon untuk bisa membatik. Apalagi kini Batik Miranti telah memiliki gedung yang luas untuk memproduksi batik dengan nyaman dan aman di Blok Gempungan Jalan Emen Slamet Kelurahan Majalengka Kulon.
Owner Batik Miranti Majalengka, Hj Ratna Dewiyani SPd mengatakan, ada 10 pegawai yang baru mengikuti workshop pelatihan membatik selama seminggu dengan trainner dari Sentra Batik Trusmi Cirebon.
Dia bersyukur warga yang dilatih membatik tidak sulit dan langsung bekerja membuat batik Harganas yang dipesan BKKBN Provinsi Jawa Barat. “Sekitar 10 ribu lembar batik Harganas untuk tingkat nasional harus diselesaikan dalam waktu dua bulan. Sehingga kami butuh banyak tenaga pembatik untuk menyelesaikan pesanan tersebut,” kata Ratna kepada Radar, kemarin.
Diungkapkan Ratna, 10 orang warga Kelurahan Majalengka Kulon yang telah mengikuti pelatihan sudah bisa membatik dan menghasilkan uang untuk menambah pendapatan keluarga. Para pegawai yang baru beres pelatihan terutama kaum wanita bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp50 ribu.
“Daripada mereka ngerumpi tidak karuan di rumah, lebih baik membatik yang menghasilkan uang untuk menambah pendapatan keluarga. Pekerjaannya tidak terlalu capai dan tetap bisa mengerjakan pekerjaan di rumah. Karena lokasinya tidak jauh, dan bisa mengantar anak atau cucu sekolah dulu. Yang penting kuncinya ada kemauan dan ulet,” tuturnya.
Ratna masih terus akan membuka kesempatan bagi pria ataupun wanita yang ingin membatiik untuk bergabung dengan Batik Miranti.
Ratna bersyukur meskipun gedung produksi batik belum 100 persen rampung, tapi sudah bisa digunakan. Dia bertekad menjadikan Kawasan Gempungan Kelurahan Majalengka Kulon menjadi kawasan sentra batik. “Mudah-mudahan ke depan di Kelurahan Majalengka Kulon ini menjadi Kampung Batik seperti di Trusmi Cirebon,” ujar wanita berjilbab yang tinggal di Lingkungan Garunggang Jalan Emen Slamet Kelurahan Majalengka Kulon ini.
Seorang pegawai asal RW 03 Kelurahan Majalengka Kulon, Ade mengaku senang bisa belajar dan membatik di Batik Miranti. Pada hari pertama belajar membatik terasa cukup sulit, tapi setelah dilakoni ternyata membatik itu menyenangkan dan tidaksulit. “Yang penting ada kemauan dan ulet, yakin bisa. Daripada di rumah nonton tv melulu dan stres melihat berita Covid-19, mending membatik bisa menghasilkan dan tidak terlalu capai,” tutur Ade.