5 Kali Bengkel Disatroni Maling

5 Kali Bengkel Disatroni Maling
KEMALINGAN: Bengkel terbuat dari bambu milik Sunanto sudah lima kali kemalingan. FOTO: CECEP NACEPI/RADAR CIREBON
0 Komentar

 
CIREBON – Usaha Sunanto (34) mendirikan bengkel di perbatasan Kota dan Kabupaten Cirebon, Desa Pasindangan, Kecamatan Gunungjati, terpaksa harus jalan di tempat. Modalnya terus mengulang dan juga terus ngutang. Lantaran, setiap tahun tempat usahanya langganan dibobol maling.
Sedikitnya, sudah 5 kali, kawanan penjahat menyatroni bengkel milik warga Desa Mayung, Kecamatan Gunungjati. Korban terpaksa harus rugi puluhan juta rupiah dari peristiwa tersebut.
Diceritakan oleh Sunanto, dirinya mendirikan bengkel pada tahun 2016. Usahanya mulai maju, alat bengkel pun bertambah. Namun, pada pertengahan tahun 2018, bengkel miliknya dibobol maling. Sejumlah alat bengkel hilang. Dia mengalami kerugian sekitar Rp2 jutaan.
“Kejadian pertama dibobol dinding samping. Kerugian Rp2 jutaan. Kejadian kedua, ketiga, dan keempat dari depan, kunci gembok dirusak. Peristiwa terjadi setiap tahun, pada tahun 2019 kerugian sekitar Rp3 juta, tahun 2020  kerugiannya sekitar4 juta, dan tahun 2021 dua kali di bulan Juni kerugian sekitar Rp7 juta,” beber Sunanto.
Aksi kawanan maling itu dilakukan pada dinihari, ketika bengkel dalam kondisi tutup dan Sunanto pulang ke rumahnya, Desa Mayung, Kecamatan Gunungjati.
Diketahui pertama oleh korban pada saat hendak membuka bengkel, baru menyadari sejumlah alat bengkel miliknya ini hilang diambil orang.
Peristiwa terakhir, terjadi pada Minggu dini hari (27/6). Bengkelnya juga disantroni maling. Pelaku masuk dengan cara merusak pagar samping. Pelaku mengambil sejumlah alat dan ban. Selain bengkel, warung samping bengkel juga disantroninya.
“Semalam mending, bengkel saya hanya kemalingan ban saja. Kerugian sekitar Rp450.000. Tapi pemilik warung juga dibobol, gak paham kerugiannya berapa. Tapi, kayak gas, jajanan, dan lainnya hilang,” katanya.
Atas kejadian pencurian yang berulang-ulang, Sunanto geram. Kemudian melaporkan ke Polsek Gunungjati dengan harapan pelaku tertangkap. Sunanto beranggapan kalau pelakunya adalah sama, diduga orang lokal yang sudah mengetahui lapangan.
“Sudah melaporkan. Katanya sedang ditindaklanjuti polisi. Anggota polsek juga sudah ke lokasi, katanya akan dipantau kalau anggota patroli malam. Semoga semakin aman,” katanya.
Disinggung soal dinding bengkel yang masih terbuat dari bambu. Sunanto mengaku belum mendapatkan modal untuk mengubah dinding bengkel dengan seng atau lainnya. Katanya, modalnya terus hilang karena kemalingan.

0 Komentar