“Kami berencana mengkoordinasikan dengan penegak perda, yaitu Satpol PP dengan pendekatan Trantibum. Semoga ada solusi untuk hal tersebut,” ungkapnya.
Sebelumnya, warga RT 03/RW 04 Surapandan, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti mengeluhkan keberadaan usaha peternakan kambing yang berada di lingkunganya. Aroma tidak sedap serta suara berisik yang ditimbulkan dari kegiatan usaha tersebut, membuat warga resah dan tidak nyaman. Sebab, lokasinya hanya berjarak beberapa meter saja dari pemukiman warga.
Ketua RT 03, Suhadi mengatakan, keberadaan usaha peternakan kambing tersebut mulai beroperasi sejak pertengahan bulan April lalu. Usaha tersebut dibangun dan dikelola oleh sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan.
Saat itu, lanjut Suhadi, warga sekitar sudah menolak keberadaan kandang di lokasi tersebut. Selain lokasinya sangat berdekatan dengan pemukiman warga, kandang kambing tersebut berdiri di atas lahan yang tepat berada di tikungan jalan. Hal tersebut dikhawatirkan akan mengganggu para pengendara yang melintas karena pandangannya terhalang oleh bangunan tersebut.
“Warga kami banyak yang mengeluh. Kalau lewat situ pasti bau. Terus, beberapa kali juga terjadi kecelakaan karena kalau ada yang melintas dari arah berlawanan, tidak kelihatan. Soalnya ketutup,” ungkapnya. (awr)