Pemerintah, kata Lalola Easter, seolah tidak memiliki sense of crisis, tidak memiliki empati kepada keluarga yang selama ini berjuang menyelamatkan jiwa yang berakhir meregang nyawa akibat tidak mendapatkan pertolongan medis.
Untuk itu, Konsorsium Masyarakat untuk Kesehatan Publik yang terdiri dari YLBHI, LaporCovid-19, ICW, dan Lokataru mengeluaran lima pernyataan sikap. Pertama, mendesak pemerintah meminta maaf kepada publik atas situasi ini, dan memberikan solusi bantuan konkret terhadap keluarga yang berjuang mendapatkan perawatan di rumah sakit/ICU/dan layanan medis lainnya.
Kedua, mendesak pemerintah melakukan pembatasan yang lebih ketat dari PPKM Mikro, yaitu dengan menekan kelonggaran pekerja sektor esensial untuk mengurangi laju pergerakan dan transmisi virus di tingkat komunitas,
ketiga pemerintah harus melakukan pembaruan data secara realtime, yang bukan hanya menuliskan angka statistik, tapi harus merefleksikan kondisi yang sesungguhnya.
Keempat, meningkatkan semua upaya surveilans, termasuk meningkatkan tes secara masif dan signifikan serta mempermudah testing dan cakupan vaksinasi, dan kelima mendesak pemerintah menyudahi komunikasi yang mencitrakan baiknya situasi dan beralih ke komunikasi risiko yang berempati, akuntabel dan merefleksikan kegawatdaruratan di masyarakat dan faskes sesungguhnya di lapangan, sehingga menumbuhkan kewaspadaan bagi masyarakat untuk taat menjalankan prokes. (jerrell)